Bisnis.com, JAKARTA – Distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, menargetkan capaian pangsa pasar sebesar 48,1 persen sepanjang tahun ini.
“Atau secara volume itu mencapai 31.220 unit. Ini akan kami capai dan kami jaga agar terealisasi pada 2021,” ungkap Duljatmono, Director Sales and Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), dalam konferensi pers daring, Selasa (30/3/2021).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel Fuso sepanjang 2020 mencapai 24.000 unit dengan raihan pangsa pasar di segmen kendaraan niaga sebesar 48,1 persen.
Duljatmono menambahkan bahwa untuk meraih target tersebut, perusahaan akan menggenjot penjualan di jalur digital lewat gerai resmi perusahaan di platform dagang-el, serta memaksimalkan penggunaan dealer management system (DMS).
Seperti yang diketahui, Mitsubishi Fuso telah meluncurkan gerai resmi di platform marketplace Tokopedia pada September 2020.
Toko resmi itu mencakup 22 group dealer, yang berada di delapan area, yakni Sumatra bagian Utara, Selatan, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, termasuk Bali dan NTB, Kalimantan, serta Indonesia bagian Timur.
Delapan area group dealer itu mewakili 90 persen dari total outlet Mitsubishi Fuso dari Sabang sampai Merauke. Fuso secara keseluruhan memiliki 227 outlet yang tersebar di delapan area pemasaran di Indonesia.
Selain itu, kata Duljatmono, KTB akan mendorong sosialisasi teknologi common rail untuk menyambut standar Euro 4. Common rail atau injeksi rel bersama adalah prasyarat implementasi Euro4 supaya konsumsi bahan bakar semakin efisien.
KTB juga bakal menggenjot pemasaran truk medium Mitsubishi Fighter, yang sudah mengadopsi common rail, di wilayah Jawa, Kalimantan dan Sulawesi pada 2021. Langkah ini menyusul telah diterimanya produk kendaraan niaga bermesin Euro 4 di wilayah Sumatera.
“Fighter sudah menggunakan common-rail dan sudah digunakan masyarakat. Sumatera adalah salah satu wilayah yang sudah mengadopsi. Ke depannya kami akan sasar Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi,” ungkap Duljatmono,
KTB memprediksi permintaan pasar kendaraan niaga secara nasional pada tahun ini meningkat 30 persen, atau setara dengan 64.900 unit. Proyeksi tersebut mengacu pada kondisi terkini di pasar otomotif Tanah Air.