Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat pasar ekspor kendaraan bermotor roda empat sudah berangsur membaik. Per Februari 2021, pengiriman mobil ke negara lain dari Indonesia sudah pulih ke level 70 persen sebelum pandemi Covid-19.
Sementara itu, pasar domestik masih jauh dari sebelum pandemi. Menurut Direktur Administasi, Korporasi, dan Eksternal TMMIN Bob Azzam, pasar mobil di dalam negeri masih tertekan hingga 55 persen.
Oleh karena itu, dia berharap kebijakan PPnBM nol persen akan memperkuat, baik pasar ekspor maupun domestik. Dia menjelaskan semakin banyak mobil yang diproduksi akan mempercepat mencapai skala ekonomi guna meningkatkan daya saing.
“Dengan adanya insentif PPnBM, harapannya [pasar ekspor atau domestik] bisa didorong ke ke level 80 sampai dengan 90 persen dari sebelum pandemi,” kata Bob saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/3/2021).
Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) naik 50,8 persen secara bulanan pada Februari 2021. Hampir seluruh pabrikan mencetak kinerja positif.
Kenaikan tertinggi dipimpin oleh Daihatsu. Daihatsu tumbuh 84,9 persen secara bulanan dan berkontribusi sebanyak 45,11 persen terhadap total pengapalan mobil utuh ke negara lain pada bulan kedua tahun ini.
Sementara itu Suzuki mencatat pertumbuhan kinerja ekspor yang paling signifikan, atau 73,8 persen menjadi 4.301 unit. Kemudian diikuti oleh Mitsubishis Motors yang naik 30,1 persen dan menyumbang 19,4 persen terhadap kinerja ekspor otomotif nasional.
Toyota mengiktui dengan membukukan pertumbuhan 26,9 persen menjadi 5.970 unit. Jumlah itu berkontribusi 19,3 persen terhadap total ekspor mobil utuh dari Indonesia.
Selain dua pabrikan tersebut, Hino dan Wuling juga mencatat kinerja positif. Hino naik 32,4 persen menjadi 245 unit, sedangkan Wuling mengirimkan 31 unit mobil, di mana pada Januari tidak ada pengapalan dari pabrikan asal China tersebut.
Pada periode yang sama Honda justru membukukan penurunan cukup dalam. Pabrikan hanya mengirim 390 unit mobil utuh atau merosot 53,6 persen secara bulanan. Kemudian, Hyundai yang pada Januari mengapalkan 116 unit, pada Februari tidak melakukan kegiatan ekspor
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, kinerja ekspor dua bulan pertama tahun ini naik 1,1 persen secara tahunan atau menjadi 51.294 unit.