Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik Tesla tampaknya semakin mendekati kesepakatan untuk membangun pabrik baterai di Indonesia.
Seperti yang diberitakan Electrek, sejak Oktober 2020, Tesla sedang melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik nikel. Ini sejalan dengan pernyataan CEO Tesla Elon Musk yang ingin meningkatkan produksi nikel mereka.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menyatakan bahwa kehadiran Tesla diharapkan mendukung percepatan pengembangan mobil listrik di Indonesia. “Kami berharap Tesla masuk di Batang, Jawa Tengah, katanya berminat,” ujar Taufiek.
Dia juga menyatakan bahwa pemerintah berupaya merealisasikan pembangunan pabrik baterai listrik di Tanah Air, agar manufaktur komponen atau original equipment manufacturer (OEM) mobil listrik bermunculan.
Sejauh ini baru ada Hyundai yang berkomitmen mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dalam pembangunan pabrik di atas lahan seluas 77,6 hektare di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai investasi US$1,55 miliar hingga 2030.
Keseriusan pemerintah untuk mendirikan pabrik baterai juga ditunjukkan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bakal mengirim delegasi ke Amerika Serikat pada pekan depan untuk bertemu dengan eksekutif Tesla.
Baca Juga
“Ini sangat penting karena kami punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kami punya [cadangan] nikel terbesar,” ujar Jokowi dalam wawancaranya dengan Reuters.
Tesla akhir-akhir ini berusaha mendapatkan lebih banyak nikel untuk mendukung rencana pasokan baterainya yang ambisius, dengan membeli dari produsen baterai, seperti Panasonic dan CATL. Adapun, saat ini Tesla kian berambisi membangun sel baterainya sendiri.