Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Minta Prinsipal Mobil Relokasi Produksi

Kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia dinilai belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, pelaku industri otomotif akan membujuk prinsipal untuk merelokasi produksinya ke Tanah Air.
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia dinilai belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, pelaku industri otomotif akan membujuk prinsipal untuk merelokasi produksinya ke Tanah Air.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menuturkan bahwa kapasitas produksi kendaraan roda empat atau lebih mencapai 2,3 juta unit per tahun. Adapun, rerata produksi baru menyentuh 1,3 juta per tahun.

“Artinya, itu masih di bawah kapasitas yang sebenarnya masih bisa dioptimalkan,” ujar Kukuh dalam dalam diskusi virtual MarkPlus Industry Roundtable: Automotive Industry Perspective, Selasa (22/9/2020).

Kukuh mengatakan Gaikindo saat ini bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan untuk mencari jalan keluar. Langkah yang akan dilakukan adalah meminta prinsipial untuk melakukan relokasi produksi.

“Kami harus meminta ke prinsipal agar mereka melakukan produksinya di Indonesia, lalu diekspor ke negara lain. Atau, menambah varian kendaraan yang sudah diproduksi di sini dan diekspor. Ini untuk mengoptimalisasi kapasitas produksi yang ada,” ucapnya.

Berdasarkan data Gaikindo, total produksi kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari hingga Agustus 2020 berjumlah 33.559 unit. Angka ini anjlok 72 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019, yakni 120.016 unit.

Di sisi lain, rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia juga masih tertinggal dari negara-negara di Asia Tenggara. Kukuh menyebutkan rasio kepemilikan kendaraan di Tanah Air baru mencapai 99 unit per 1.000 penduduk.

Malaysia, misalnya, dengan jumlah penduduk sebanyak 28 juta, mereka mampu mencapai rasio kepemilikan kendaraan hingga 490 unit per 1.000 penduduk. Sementara Thailand tembus 275 unit per 1.000 penduduk.

Menurut Kukuh, potensi Indonesia masih jauh dari maksimal jika melihat rasio kepemilikan kendaraan. Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, Indonesia dinilai memiliki ceruk pasar yang besar di sektor otomotif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper