Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Rampung Akhir Tahun Ini

Pabrik bahan baku baterai mobil listrik yang dibangun Harita Nickel di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan sudah memasuki tahap konstruksi akhir dan ditargetkan berproduksi pada akhir 2020.
Dionisio Damara
Dionisio Damara - Bisnis.com 02 Juli 2020  |  20:19 WIB
Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Rampung Akhir Tahun Ini
BMW dan Pertamina meluncurkan proyek percontohan Green Energy Station (GES) di SPBU Kuningan Pertamina dengan stasiun pengisian energi untuk kendaraan listrik, Senin (10/12/2018). - BMW

Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik baterai untuk mobil listrik yang sedang dibangun di Indonesia diklaim bakal rampung pada akhir tahun ini atau awal 2021.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyatakan bahwa proses konstruksi dan investasi di sektor otomotif masih terus berjalan, terutama dalam persiapan membangun industri mobil listrik.

“Untuk cell battery [baterai sel], akhir tahun ini atau awal tahun depan ini juga akan sudah ada industri yang menghasilkan baterai,” ujarnya dalam diskusi daring, Rabu (1/7/2020).

Berdasarkan catatan Bisnis, Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang akan memiliki industri bahan baku untuk baterai mobil listrik.

Pabrik bahan baku baterai mobil listrik yang dibangun Harita Nickel di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan sudah memasuki tahap konstruksi akhir dan ditargetkan berproduksi pada akhir 2020.

Pemerintah Maluku Utara berharap proses konstruksi industri maju ini dapat berjalan dengan lancar dan harus didukung oleh semua pihak. Industri baru ini akan membutuhkan 1.920 orang tenaga kerja profesional, belum termasuk kontraktor dan industri pendukung lainnya.

Ardika sempat mengatakan bahwa Indonesia memiliki daya saing kuat untuk menjadi produsen kendaraan berbasis listrik (KBL) utama di dunia karena memiliki sejumlah keunggulan.

Di antaranya, biaya tenaga kerja dan energi yang lebih murah dan potensi bahan baku baterai yang melimpah sehingga biaya produksi KBL lebih kompetitif dibandingkan negara produsen lain.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah juga sedang memacu pengembangan pembangkit bersumber energi air dan angin di berbagai wilayah di Indonesia.

“Pengembangan pembangkit listrik tersebut dapat dijadikan sarana untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi KBL yang didukung sumber energi yang ramah lingkungan,” ucap Ardika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Kendaraan Listrik Pabrik Baterai
Editor : Zufrizal

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top