Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik asal China, BYD dikabarkan akan memasok komponen baterai kepada produsen mobil Amerika Serikat Ford Motor Co.
Seperti dilansir Antara, Ford China dengan Changan Automobile sedang meminta persetujuan dari pemerintah untuk membangun kendaraan yang dilengkapi baterai.
"Ford China dengan Changan Automobile sedang meminta persetujuan dari pemerintah untuk membangun sebuah model kendaraan plug-in hybrid yang dilengkapi dengan baterai BYD," menurut sebuah dokumen dikutip Antara, Selasa (2/6/2020).
Dengan begitu, kesepatakan tersebut menandai pasokan baterai BYD yang pertama kalinya dengan produsen mobil global utama, yakni Ford.
BYD yang berbasis di Shenzhen, didukung investor AS Warren Buffett, mengatakan mereka akan memasok komponen untuk kendaraan listrik termasuk baterai dan perangkat manajemen daya lainnya.
Adapun Ford yang berbasis di Dearborn, Michigan itu mengatakan pada tahun lalu pihaknya berencana meluncurkan lebih dari 30 model baru atau yang didesain ulang secara signifikan di China pada akhir tahun 2021, di mana lebih dari sepertiganya adalah kendaraan listrik.
Sayangnya, Ford dan BYD tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sebelumnya, pabrikan mobil asal China, BYD meluncurkan baterai bertajuk blade untuk kendaraan roda empat listrik. Dikutip dari asiatimes.com, baterai jenis ini bisa meningkatkan kepadatan energi per unit volume hingga 50 persen.
BYD juga menyempurnakan tingkat keamanan dan bahkan, baterai ini dapat digunakan hingga 600 kilometer (km). Pihak BYD menyatakan bahwa baterai ini mulai diminati pabrikan mobil lantaran lebih aman dan hemat ruang.
“Hampir semua pembuat mobil yang pernah Anda dengar berbicara dengan kami dalam hal kerja sama teknis,” kata He Long, President of BYD’s battery business unit FinDreams, Senin (30/3/2020).
Dia mengatakan BYD sudah mulai memproduksi baterai blade di pabriknya di Chongqing, China. Struktur dan bahan yang digunakan membuat baterai lithium iron phosphate jauh lebih aman daripada baterai lithium ternary biasa, yang mengungguli dalam jangkauan tetapi memiliki stabilitas termal yang buruk, kata laporan itu.
Chairman BYD Wang Chuanfu mengatakan baterai lithium besi fosfat adalah produk utama dalam tahap awal pengembangan sektor mobil listrik, tetapi karena pelanggan menginginkan mobil dengan rentang yang lebih panjang, banyak pembuat mobil secara bertahap menggantinya dengan produk lithium ternary.
"Tetapi penggunaannya yang meluas telah mengakibatkan meningkatnya kecelakaan kebakaran kendaraan listrik," kata Wang.