Bisnis.com, JAKARTA - Huawei sedang mengembangkan teknologi 5G untuk dihubungkan dengan mobil dari 18 produsen otomotif untuk menyempurnakan kemampuan swakendali (self driving) dan fitur hiburan.
Rotating Chairman Huawei Eric Xu mengatakan akan bermitra dengan 18 produsen mobil itu bertujuan membangun ekosfer mobil berteknologi 5G. Aliansi ini untuk mempercepat pendayagunaan teknologi 5G secara komersial oleh kalangan industri.
"Konvergensi yang mendalam antara otomotif dan TIK menjadikan kendaraan yang terhubung secara cerdas hadir sebagai mesin pengembangan revolusioner terbaru yang tidak saja akan memberikan dampak luar biasa bagi industri otomotif, namun juga berdampak pada kehidupan masyarakat luas," kata Xu, Rabu (13/5/2020).
Dia memaparkan mitra produsen mobil tersebut antara lain First Automobile Group, Chang'an Automobile, Dongfeng Motor Corporation, SAIC Motor Corporation, Guangzhou Automobile Group, BYD Auto, Great Wall Motors, Chery Holdings, dan JAC Motors.
Pihaknya mengklaim melalui keunggulan dalam kecepatan transmisi, keandalan, dan latensi rendah, teknologi 5G memiliki peran penting dalam menyempurnakan kemampuan self-driving dan fasilitas hiburan.
Menurut GlobalData, Asia-Pasifik (APAC) akan menjadi yang terdepan dalam hal adopsi teknologi 5G dengan jumlah pelanggan mencapai 1,14 miliar, terhitung 65 persen dari langganan 5G global pada 2024, yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap berbagai segmen seperti IoT dan otomotif.
Baca Juga
Sejak peluncuran MH5000, perangkat keras komunikasi 5G pertama pada April 2019, Huawei telah menyediakan berbagai produk dan teknologi seperti platform T-Box yang diperuntukkan bagi para mitra ekosistem guna mendukung inovasi aplikasi jaringan 5G + C-V2X yang cerdas dan kendaran berteknologi 5G.
Pada April 2020, Huawei meluncurkan produk modul fast-charging DC terbaru Huawei HiCharger. Adapun, produk ini diklaim sebagai solusi untuk infrastruktur pengisian daya mobil energi baru (New Energy Vehicle/NEV).