Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Ancam Pasokan Komponen, Kemenperin Jamin Aman

Industri otomotif masih dibayangi problem kelangkaan pasokan akibat penyebaran virus corona (COVID-19). Namun, pemerintah menjamin cadangan bahan baku masih aman.
Salah satu sisi ruang pameran di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2020 yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (5/3/2020)/Bisnis.com-Setyo Aji Harjanto.
Salah satu sisi ruang pameran di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2020 yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (5/3/2020)/Bisnis.com-Setyo Aji Harjanto.

Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan bahan baku menjadi tantangan bagi industri otomotif saat ini di tengah ketidakpastian kondisi global akibat virus corona (COVID-19).

Kendati begitu, Kementerian Perindustrian memastikan cadangan bahan baku industri otomotif aman hingga empat bulan ke depan.

Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengakui bahwa kinerja industri otomotif cukup terbebani kasus virus corona, di samping juga bencana banjir pada awal tahun.

Menurutnya,  penyebaran COVID-19 masih akan berdampak panjang bagi industri otomotif, khususnya pada  rantai pasokan komponen hingga produksi. Dia berharap masalah itu tidak berlangsung lama.

"Semua perekonomian secara global bisa terpengaruh apabila berkepanjangan," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (6/3/2020).

Terpisah, Menteri Perindustrian Agus gumiwang kartasasmita mengatakan terus memonitor kondisi global, terutama China, yang menjadi negara asal penyebaran COVID-19. Dia pun meyakini stok bahan baku otomotif dalam negeri aman.

"Sejauh ini tidak ada masalah dan rata-rata industri mempunyai cadangan bahan baku hingga tiga atau empat bulan ke depan," ujarnya di sela-sela ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (Giicomvec), di Jakarta, Kamis (5/2/2020).

Dia menyampaikan sejumlah industri di China juga sudah mulai melakukan produksi, termasuk Jepang. Agus memprediksi dalam waktu dekat rantai pasokan dari negara-negara produsen, yang terdampak COVID-19, akan kembali normal.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan tidak memiliki data terperinci terkait dengan jumlah pasokan bahan baku dari China. 

"Totalnya kami tidak pernah tau persis karena terus terang [rantai pasokan] ada yang direct dan indirect. Jadi, beberapa produk komponen dari Jepang pun ada yang dipasok dari China," tuturnya.

Adapun, kinerja industri otomotif di China pada Februari turun sekitar 96 persen dibandingkan tahun lalu dengan catatan penjualan sebanyak 811 unit kendaraan.

Analis Goldman Sachs Kota Yuzawa dalam laporannya mengatakan wabah COVID-19 diprediksi memangkas keuntungan lima produsen mobil Jepang sebesar US$1,6 miliar akibat penutupan pabrik-pabriknya di Hubei.

Lima produsen itu adalah Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co, Honda Motor Co, Mitsubishi Motors Corp dan Mazda Motor Corp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper