Bisnis.com, JAKARTA – Meski bisnis taksi tengah menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir, potensi pasar dari konsumen fleet di sektor usaha ini masih menarik bagi agen pemegang merek (APM).
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa penjualan mobil yang digunakan untuk taksi seperti Transmover dan Limo meningkat dalam 3 tahun terakhir.
“Untuk taksi non online, di Toyota ada peningkatan dari 2017, ke 2018, ke 2019. Penjualan taksi seperti Transmover misalnya, ada kenaikan. Di Toyota sekarang memang mainly di model MPV [multipurpose vehicle],” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menjelaskan penjualan Transmover atau Avanza versi taksi ini pada 2017 tercatat sebanyak 616 unit. Penjualannya meningkat signifikan pada 2018 dan 2019, masing-masing menjadi 2.956 unit dan 3.760 unit (per November 2019).
Anton menuturkan, hingga saat ini pihaknya juga masih memasarkan model Limo atau versi taksi dari sedan Vios. Namun, permintaannya tidak mengalami pertumbuhan seperti yang dialami model Transmover. Selain itu, Toyota masih memasarkan Alphard Type X untuk kebutuhan taksi premium.
Secara umum, dia mengatakan bahwa kontribusi penjualan ke perusahaan taksi terhadap total penjualan fleet juga cenderung meningkat. Pada 2017, total kontribusinya hanya mencapai 0,4%, sedangkan pada 2018—2019 kontribusinya mencapai 1,8% dari total penjualan fleet.
Kontribusi fleet terhadap total penjualan Toyota juga cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, total kontribusinya mencapai 19%, kemudian meningkat menjadi 20% pada 2018, dan 22% pada tahun lalu.
Direktur Inovasi Bisnis, Pemasaran dan Penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy juga mengatakan bahwa tren permintaan unit dari perusahaan taksi memang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun, menurutnya segmen ini masih memiliki potensi pasar yang menarik.
Pada 2019, lanjutnya, HPM melego sekitar 300 unit MPV Mobilio ke perusahaan taksi. Namun, kontribusinya terhadap total pasar fleet tak terlalu besar, hanya sekitar 5%. Permintaan konsumen fleet, lanjutnya, masih didominasi oleh perusahaan swasta, BUMN, pemerintah, dan perusahaan rental.
Adapun, total kontribusi fleet terhadap penjualan HPM mencapai sekitar 7%—8%, berjumlah sekitar 700 hingga 900 unit per bulan.