Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kualitas dan Kuantitas Pengemudi Kendaraan Logistik Perlu Dikembangkan

Pelatihan dan regenerasi pengemudi dibutuhkan untuk menjaga menajaga pertumbuhan kualitas dan kuantitas pengemudi truk di Indonesia yang berjalan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan penjualan unit.
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo/Bisnis-Ilman S Sudarwan
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo/Bisnis-Ilman S Sudarwan

Bisnis.com, TANGERANG – Pelatihan dan regenerasi pengemudi dibutuhkan untuk menjaga menajaga pertumbuhan kualitas dan kuantitas pengemudi truk di Indonesia yang berjalan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan penjualan unit.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan, perseroan juga turut memiliki tanggung jawab untuk mencari solusi atas persoalan itu. Salah satu upaya yang dilakukan oleh perseroan adalah mengadakan pelatihan pengemudi.

“Aktivitas ini kita lakukan sebagai filosofi dari Hino yaitu total support kepada costumer. Tidak hanya dari produk saja, tapi dari pengemudinya juga. Lalu dari visi misi kita yakni memindahkan produk dan manusia dari satu tempat ke tampat yang lain dengan aman, dan kita juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” katanya, Jumat (10/4/2019).

Dia mengatakan penjualan truk juga terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun lalu saja, penjualan Hino mencapai sekitar 40.000 unit. Pertumbuhan penjualan ini menurutnya perlu diiringi penambahan pengemudi dengan kualitas yang memadai.

“Pertumbuhan ini harus diikuti dengan pengetahuan-pengetahuan dari pengemudi. Kita tahu pengemudi terkadang otodidak. Kita coba menjembatani supaya mereka diberi ilmu yang sesuai, dengan cara kita berikan pelatihan,” ujarnya.

Selain memberikan edukasi melalui pelatihan, Hino juga emlakukan kompetisi untuk membina para pengemudi. “Yang penting itu bagaimana kita refresh ulang pengemudi-pengemudi agar mengingat kembali masalah pertaruran, keselamatan, maupun cara mengemudi dengan baik.”

Namun demikian, kendala waktu sering kali menjadi pengganjal pelaksanaan pelatihan atuapun kompetisi pengemudi. Para pengusaha kerap enggan mengirimkan pengemudinya karena sudah padatnya aktivitas pengiriman.

“Kadang masalah waktu. Mereka juga dikejar kerjaan masing-masing. Tapi para pengusaha ini ada kepedulian juga. Jadi mengizinkan para pengemudinya mengikuti pelatihan. Tapi memang ada yang gak bisa. Bagi pengemudinya senang sekali kalau bisa ikut.”

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia kekurangan pengemudi baik dari sisi kualitas dan kuantitas. Pelatihan pengemudi, lanjutnya, dapat menjadi salah satu cara mengurai persoalan itu.

“Satu APM saja bisa menjual 40.000 unit. Berarti harus lahir 40.000 pengemudi lagi kan. Tapi, pasti dari itu ada yang pengemudi baru, itu dari satu APM. Saya dengar truk di Indonesia ada sekitar 7 juta unit. Jadi menyerap tenaga kerja yang banyak sekali, dan juga harus berkualitas,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper