Bisnis.com, JAKARTA – Para peserta pameran Indonesia Modification Expo (IMX) 2019 lebih banyak membawa karya ataupun produk yang lebih fungsional dibandingkan gelaran pada lalu untuk menyesuaikan dengan keinginan pasar.
Pendiri National Modificator & Aftermarket Association (NMAA)—penggagas IMX 2019—Andre Mulyadi mengatakan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya, karya modifikasi yang ditampilkan pada ajang tahunan ini tidak seekstrem tahun sebelumnya.
“Sebenarnya hampir sama cuma mereka sekarang tahu kalau produk2 yang dipasarkan itu harus yang proper yang bisa idgunakan sehari-hari, jadi lebih ke membuat produk yang bisa digunakan sehari-hari,” katanya di sela-sela IMX 2019 di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Dia mencontohkan, pada IMX 2018 masih banyak produk velg dengan ukuran ring besar seperti 22 atau 24 inci. Namun, pada ajang kali ini tak banyak lagi produk tersebut karena menurutnya keinginan dan kebutuhan masyarakat sudah mulai berubah.
“Karena orang ingin menggunakannya buat kebutuhan sehari-hari. Orang ingin bisa menikmati produk yang dia beli. Dia gak mau mobilnya cuma jadi dummy di garasi, orang ingin pakai dan nikmati mobilnya,” katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan salah satu tantangan utama untuk menggenjot pasar modifikasi dan aftermarket di Indonesia adalah edukasi konsumen yang masih rendah. Menurutnya, masyarakat masih terbiasa lebih percaya pada produk impor meski secara kualitas bisa jadi tidak lebih baik dari produk lokal.
Dia mencotohkan Karma Bodykit terbukti mematahkan stereotipe tersebut dengan berhasil memasarkan mayoritas produknya ke Indonesia. Sepanjang 1 tahun terakhir, Karma telah mengekspor 7 unit bodykit ke Amerika Serikat dan Kanada.
“Secara kualitas tidak masalah, produk kita banyak yang sudah dikirim ke luar negeri. Cuma kadang tantangannya adalah mengedukasi pasar, bahwa barang lokal kita juga sama bagusnya dengan merek impor, bahkan barang ini sudah diekspor,” ujarnya.
Pada IMX tahun ini, dia mengatakan NMAA tidak memasang target transaksi penjualan. Namun dia optimistis nilai transaksi tersebut dapat menembus lebih dari Rp3 miliar yang merupakan nilai transaksi pada IMX 2018.