Bisnis.com, CIKARANG – PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motor) menggelontorkan Rp6 triliun untuk mengembangkan Wuling Almaz. Investasi itu digunakan untuk research and development, desain produksi Almaz dan ekspor.
Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motor) Fu Feiyun mengatakan setiap produksi model baru membutuhkan investasi. Perseroan telah melakukan investasi awal untuk memproduksi dua model kendaraan multi guna Confero dan Cortez kemudian menambah investasi ketika memperkenalkan Almaz.
“Kami tambah lagi investasi Rp6 triliun untuk proyek Almaz termasuk untuk ekspor,” ujarnya ujarnya di sela-sela Export Ceremony Wuling Motor, Together With Indonesia To The World di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019).
Almaz pertama kali diperkanalkan pada Februari 2019 dengan kapasitas lima penumpang. Pada GIIAS 2019, Wuling menambah varian tujuh penumpang lengkap dengan fitur Wuling Indonesia Command (Wind) yang berbahasa Indonesia.
Sejak dirilis, Almaz langsung menjadi salah satu penopang penjualan di dalam negeri. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama Januari-Juli 2019, Wuling mengirimkan kendaraan ke diler sebanyak 9.959 unit, naik 7,7% dibandingkan periode yang sama 2018.
Dari jumlah itu, Almaz penjualan Almaz tercatat sebanyak 4.387 unit, atau setara dengan 45,5% dari total penjualan Wuling. Varian tujuh penumpang menjadi salah satu model yang paling diminati di dalam negeri.
Fu Feiyun menjelaskan Wuling Motor terus berupaya untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bersama pelaku usaha komponen yang terintegrasi di dalam pabrik di Cikarang dan dengan 30 perusahaan komponen lainnnya di Indonesia.
Saat ini, TDKN produk Wuling seperti Confero sebesar 55%, Cortez 47%, dan Almaz 43,5%. Untuk memproduksi kendaraan, utilisasi pabrik Wuling saat ini sangat kecil dengan produksi sekitar 20.000 per tahun, padahal kapasitas terpasang sebesar 120.000 unit.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan TDKN dengan menggandeng perusahaan pemasok komponen,” katanya.