Bisnis.com, JAKARTA – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB)—Agen Pemegang Merek Mitsubishi Fuso—memproyeksikan pasar kendaraan komersial truk sedang dan truk berat akan menggeliat seiring dengan rampungnya infrastruktur jalan tol di Jawa dan Sumatra.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT KTB Duljatmono menuturkan, hadirnya Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatra akan mengubah peta permintaan kendaraan komersial. Menurutnya, kendaraan dengan muatan atau volume lebih besar akan semakin diminati.
Dia menilai, infrastruktur tersebut akan membuat orang memilih kendaraan niaga dengan daya angkut lebih besar. Tak hanya truk sedang, truk besar atau heavy duty truck juga diproyeksikan akan mengalami peningkatan permintaan.
“Untuk logistik misalnya, tadinya pakai truk ringan, akan pindah ke truk sedang. Ada potensi kelas truk sedang itu meningkat volume penjualannya, karena orang cari kendaraan besar. Truk besar juga itu ada possibility meningkat,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Kendati demikian, menurutnya peningkatan permintaan paling tinggi akan terjadi pada segmen truk sedang. Secara penjualan, segmen tersebut menjadi salah satu kontributor utama penjualan Mitsubishi Fuso di Tanah Air.
Dia mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi potensi lonjakan permintaan itu dengan merilis varian baru Mitsubishi Fuso Fighter pada ajang GIIAS 2019. Truk flat deck, varian FN 62FL HD itu diyakini dapat bersaing dengan baik pada segmen truk sedang.
“Kami sudah mengantisipasi tren itu juga, kami di GIIAS 2019 meluncurkan Mitsubishi Fuso Fighter, itu kan kelas truk sedang, model ini jadi salah satu startegi kami untuk mengantisipasi kemungkinan ke depan kebutuhan di kelas truk sedang akan semakin besar,” katanya.
Sebelumnya, KTB juga mengklaim bahwa sampai dengan Juli, Mitsubishi Fuso masih menjadi kontributor terbesar di segmen kendaraan niaga. Pangsa pasar Mitsubishi Fuso mencapai 44,2% dengan volume penualan mencapai 21.976 unit sepanjang Januari—Juli.