Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina membuka peluang bersinergi dengan pihak swasta dan BUMN lain dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Vice President R&T Planning & Commercial Research & Technology Center Andianto Hidayat mengatakan bahwa ada beberapa BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ingin berkerja sama. Namun, kerja sama yang saat ini sudah terjalin adalah dengan UNS (Universitas Sebelas Maret).
"Saat ini kami sudah bekerja sama dengan beberapa universitas di antaranya Universitas Sebelas Maret (UNS). Kami juga terbuka untuk swasta dan BUMN lain," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Nantinya, pabrik baterai Pertamina yang rencananya akan dibangun di pulau Jawa ini akan memproduksi cell, pack, dan BMS (Battery Management System).
Investasi proyek ini diketahui mencapai US$80 juta per jalurnya di mana akan menjadi kelanjutan proses produksi baterai dari pabrikan Marowali yang tengah dikembangkan pemerintah.