Bisnis.com, JAKARTA – Dongfeng Sokon (DFSK) optimistis dapat memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan pabrik berstandar terknologi 4.0, merek asal Tiongkok ini masih menunggu detail regulasi terkait kendaraan listrik.
Deputy Product Division Head PT Sokonindo Automobile Ricky Humisar Siahaan mengatakan, DFSK sangat aktif untuk memamerkan kendaraan listrik karena telah siap khususnya dari sisi produk. Perusahaan juga ingin mendukung program pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air.
"Nanti akan ada lanjutannya lagi, untuk insentif dan lainnya. Kalau memang sudah diatur semua secara detail, kami bisa jualan," ujarnya di sela-sela Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Adapun, lini mobil listrik DFSK secara global ialah E3 dan yang terbaru Seres, mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV). DFSK E3 telah diperkenalkan kepada publik pada ajang GIIAS 2019 lalu dan diklaim memiliki jarak tempuh hingga 300 km.
Ricky menuturkan, DFSK tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan produk itu dalam waktu dekat. Namun, perusahaan memilih untuk menunggu detail aturan turunan dari Peraturan Presiden No.55/2019 sehingga bisa mendapatkan beragam insentif dan harga jual yang ditawarkan menjadi lebih kompetitif.
Adapun untuk harga jual E3, katanya, perusahaan akan menghitung biaya produksi dan tarif pajak. Model E3 telah dipasarkan di China seharga 200.000 yuan atau sekitar Rp400 juta, sedangkan di Indonesia bisa saja mendapatkan penyesuaian karena tarif pajak yang berbeda.