Bisnis.com, JAKARTA - Nissan Leaf sudah dipastikan akan diboyong ke Indonesia pada 2020. Namun, lokalisasi produk tersebut belum dapat dipastikan oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang sejauh ini masih dalam tahap studi.
Nissan masih memiliki waktu untuk memikirkan dan memutuskan produk listrik apa yang akan dilokalkan supaya memenuhi target yang tertuang Peraturan Presiden Nomor 55/2019 tentang percepatan kendaraan listrik.
Isao Sekiguchi, Presiden Direktur Nissan Indonesia mengatakan bahwa lokalisasi sebuah produk membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak.
"Apakah [Nissan Leaf] akan diproduksi lokal, kami belum bisa informasikan apapun. Namun, kami mengingatkan kembali bahwa untuk lokalisasi membutuhkan banyak kerja sama dari berbagai pihak seperti suplier [komponen pendukung] dan yang lainnya," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Namun, Isao memastikan Nissan mendukung penuh dan siap berkontribusi dalam percepatan program elektrifikasi di Indonesia. Selain itu, Isao juga tidak menampik bahwa kendaraan serba guna adalah kendaraan dengan pasar terbesar di Indonesia.
Dia optimistis bahwa Nissan Leaf yang tergolong dalam jenis sedan buntung ini akan mendapat sambutan positif dari masyarakat karena Nissan memprediksi kebutuhan pasar di masa mendatang juga akan lebih merata.
"Membawa Leaf ke Indonesia adalah strategi utama Nissan di Asia Oceania. Low MPV [multi purposed vehicle] pasarnya besar betul, kami tak menolak itu. Akan tetapi kami melihat bahwa membawa Leaf saat ini tidak hanya untuk konsumen sekarang tapi di masa depan," katanya.
Dia mengklaim Nissan Leaf sudah terjual lebih dari 400.000 unit dan menjadi salah satu mobil listrik favorit di pasar global.