Bisnis.com, JAKARTA—Kepala Eksekutif General Motors Mary Barra menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pejabat Gedung Putih setelah mendapat kritik tajam dari pimpinan Negeri Paman Sam itu.
Dikutip dari Reuters pada Kamis (5/9/2019) disebutkan pertemuan itu akan membahas sejumlah masalah, termasuk perdagangan, kontrak yang sedang berlangsung, dan merevisi standar efisiensi bahan bakar kendaraan.
Donald Trump pada akhir pekan lalu mengkritik General Motors (GM) di akun Twitter miliknya dengan mengatakan perusahaan yang dulunya Giant of Detroit, sekarang hanya salah satu produsen mobil terkecil di sana.
GM sendiri menolak berkomentar mengenai pertemuan dengan Presiden Trump dan pejabat Gedung Putih tersebut. Perusahaan pembuat mobil terbesar di Amerika Serikat itu memang memiliki hubungan pertengkaran dengan Trump dalam setahun terakhir.
Pekan lalu, Trump juga menyarankan GM harus mulai memindahkan operasinya kembali ke Amerika Serikat dari China.
“Mereka memindahkan pabrik-pabrik besar ke China sebelum aku datang ke kantor [Gedung Putih]. Sekarang mereka harus mulai kembali ke Amerika Serikat lagi?” kata Trump di akun Twitter miliknya.
GM pun secara tidak langsung mengomentari tweet Trump itu dengan mengatakan 'Operasi Cina-nya' bukan ancaman bagi pekerjaan di Amerika Serikat.
Kemarahan Trump dengan GM muncul ketika pembicaraan kontrak antara Serikat Pekerja Auto dan pekerja Detroit Three semakin intensif menjelang berakhirnya kontrak pada 14 September 2019. Minggu ini, UAW memilih GM sebagai target awal untuk mencapai kesepakatan.
Keputusan GM untuk menutup empat pabrik di Amerika Serikat pun menjadi masalah sentral dalam pembicaraan kontrak.
Trump telah menjadikan peningkatan lapangan pekerjaan mobil sebagai prioritas utama dan sudah sering menyerang para pembuat mobil di Twitter, karena tidak melakukan banyak upaya untuk meningkatkan lapangan kerja Amerika Serikat.
Trump juga sebelumnya menyerang GM karena membangun kendaraan di Meksiko, dan mengakhiri produksi di pabrik di Michigan, Ohio dan Maryland. Dia telah mengancam untuk memotong subsidi GM sebagai pembalasan, dan pada Juni lalu menolak permintaan untuk menghapus tarif pada Buick Envision buatan China.