Bisnis.com, TANGERANG--Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ekspor otomotif Indonesia harus bisa digandakan. Pasalnya, Indonesia memiliki basis pasar yang besar sementara ekspor otomotif masih kalah dari Thailand yang secara pasar domestik masih kalah dari Indonesia.
"Menteri Perindustrian bilang target ekspor 250.000 unit pada 2020, targetnya terlalu kecil, harus bisa digandakan, pantasnya 500.000 unit," ujarnya ketika memberikan sambutan pada Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) di Tangerang, Rabu (24/7/2019).
Menkeu berharap, industri otomotif tidak hanya jago kandang tetapi menjadi permain utama untuk ekspor kendaraan. Pasalnya, untuk regional Asean, Thailand masih memimpin untuk ekspor.
Padahal, yang angka penjualan domestik Thailand masih kalah dari Indonesia dan populasinya hanya seperempat dari Indonesia. Pasar Indonesia yang besar harus bisa menjadikan produk otomotif Indonesia memiliki daya saing.
"Mari lihat situasi hari ini dan kita mulai koresi saja, termasuk koreksi kebijakan pemerintah. Kita punya skala ekonomi yang menggiurkan harus bisa menjadi insentif untuk menjadi kompetitif di luar,"paparnya.
Sekedar gambaran, otomotif menjadi salah satu sektor dari lima sektor prioritas ekspor. Hingga sejauh ini, rerata penjualan nasional pada kisaran 1,1 juta unit sementara ekspor pada kisaran 200.000an unit.
Padahal, kapasitas terpasang sektor otomotif mencapai 2,2 juta unit per tahun. Tahun ini beberapa merek telah menyatakan akan melakukan ekspor khususnya ke Kawasan Asean seperti Wuling dengan Almaz, Isuzu dengan Traga. Selain itu terdapat Hino yang bakal meningkatkan jumlah negara tujuan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel