Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hatchback Lebih Diandalkan Gaet Konsumen Ketimbang Sedan

Pasar sedan buntung alias hatchback dalam negeri diklaim masih potensial.
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar sedan buntung alias hatchback dalam negeri diklaim masih potensial. Alhasil produsen otomotif pun masih terus memperbarui lini ini.

Terbukti, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) meluncurkan All New Mazda3 yang berada di segmen tersebut.

Product Planner PT EMI Kenny Wala mengatakan bahwa Mazda melihat segmen hatchback masih cukup potensial dan optimistis produk terbarunya tersebut akan diterima baik oleh masyarakat.

"Segmen hatchback itu biasanya sebagai mobil pengganti atau tambahan. Memang pasarnya tidak begitu besar tetapi bila dibandingkan sedan, masih menjanjikan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/8/2019).

Senada, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto pun mengatakan Toyota memandang serius segmen tersebut sehingga produk andalannya yakni Yaris dipersenjatai dengan fitur-fitur keamanan yang lengkap, bahkan terlengkap di antara produk-produk Toyota lainnya.

"Konsumen entry level yang ingin naik kelas, bisa menjadikan hatchback sebagai salah satu pilihan mereka," katanya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat Toyota Yaris terjual 3.126 unit (wholesales) selama Januari-Mei 2019.

Namun, pemuncak pasar hatchback masih dipegang oleh Honda Jazz yang berhasil menjual 5.626 unit selama periode yang sama. Adapun di posisi ke-3 diisi oleh Suzuki Neo Baleno yang berhasil terjual 2.428 unit.

Mazda yang memiliki Mazda 2 sebagai line up hatchback harus puas dengan penjualan 667 unit dalam lima bulan pertama tahun ini.

Jonfis Fandy Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor mengatakan bahwa potensi hatchback masih besar karena menyasar generasi milenial.

"LCGC [low cost green car], city car, hatchback, dan yang lebih tinggi lagi seperti Civic lima pintu masih digemari anak-anak muda. Jadi, persaingan tergantung pada harganya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper