Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi dan komponen otomotif, Bosch, menghadirkan pemutakhiran komponen powertrain listrik dan teknologi pengereman guna menciptakan ekosistem ramah lingkungan di tengah bertumbuhnya mobilitas masyarakat di berbagai kota.
Martin Hayes, presiden Bosch di Asia Tenggara, mengatakan bahwa Bosch memiliki visi mobilitas perkotaan yang bebas stress, bebas kecelakaan, dan bebas emisi.
"Visi ini dapat dicapai melalui ekosistem berkelanjutan yang mengintegrasikan berbagai solusi transportasi alternatif dan mengoptimalkan kendaraan bermotor dengan menjadikannya lebih aman, lebih nyaman dan lebih efisien," katanya dalam keterangannya, Senin (20/5/2019).
Di seluruh dunia, komponen powertrain listrik buatan Bosch telah memberi daya untuk lebih dari setengah juta kendaraan di jalan raya. Kebangkitan powertrain listrik merupakan kemajuan besar menuju kualitas udara yang lebih baik di berbagai kota.
Selain itu, para produsen mobil berupaya mengurangi emisi CO2. Pada praktiknya, ini berarti mengurangi konsumsi bahan bakar mobil, dan aki Bosch 48-Volt dirancang khusus untuk tujuan tersebut.
Misalnya, sel-sel lithium-ion yang Bosch gunakan, walaupun sangat kompak, tetapi juga berfungsi mengurangi CO2. Aki inovatif 48-Volt dari Bosch distandardisasi untuk memudahkan integrasi dengan model-model kendaraan baru, dari mobil kompak, mobil mini sampai mobil mikro.
Keterjangkauannya juga memungkinkan powertrain dengan cepat menjadi hibrida. Seiring dengan pasar massal mobil hibrida yang semakin berkembang, Bosch berharap produk akinya juga akan meraih kesuksesan di sektor tersebut.
Produksi aki telah dimulai pada akhir 2018. Untuk mengantisipasi besarnya pasar hibrida entry-level, selain aki 48-Volt, Bosch menawarkan komponen powertrain lain untuk model-model ini. Bosch memperkirakan sekitar 15 juta kendaraan yang menggunakan aki hibrida 48-Volt akan mulai beroperasi pada 2025.
Sistem Pengereman Regeneratif
Sistem pengereman merupakan salah satu elemen terpenting dalam peralatan keselamatan pada kendaraan. Sistem tersebut mengubah tenaga rem dari pengemudi menjadi pengereman optimal yang diperlukan sehingga kendaraan dapat berhenti dengan aman dan nyaman.
Namun, saat ini ada alasan lain mengapa sistem pengereman menjadi pusat perhatian publik, yakni emisi karbon.
Kebanyakan polusi partikulat dari lalu lintas disebabkan oleh jalan, ban dan keausan rem, alih-alih disebabkan oleh pembakaran bahan bakar.
Menurut badan lingkungan negara Jerman, rem dan ban bertanggung jawab atas 32% emisi partikulat dari kegiatan mengemudi; kira-kira setengahnya berasal dari debu rem.
Karena itu, mengurangi debu rem secara signifikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di kota-kota besar.
Sistem pengereman regeneratif memungkinkan pemulihan energi pengereman alih-alih menggunakan rem gesekan, menjadikan pengereman bebas dari emisi.
Mesin pembakaran yang lebih efisien membutuhkan solusi bebas vakum modular dan terukur untuk sistem pengereman. iBooster, penguat rem elektromekanis, sesuai dengan semua konfigurasi drivetrain dan sangat cocok untuk kendaraan hibrida maupun listrik.
Mobilitas Masa Depan
Sistem powertrain hemat energi adalah solusi utama untuk menjawab tantangan energi dan perubahan iklim. Bosch percaya bahwa mesin pembakaran internal yang dioptimalkan dan sistem penggerak listrik juga memiliki peran besar untuk masa depan mobilitas perkotaan, dan terus mengembangkan serta meningkatkan kedua jenis powertrain tersebut.
Awal tahun ini, Bosch mengakuisisi penuh saham EM-motive, salah satu produsen motor listrik Eropa.
Didirikan oleh Bosch dan Daimler pada 2011 sebagai perusahaan patungan 50-50, EM-motive telah memproduksi sekitar 450.000 motor listrik. Akuisisi ini adalah langkah maju yang logis bagi Bosch sebagai pemimpin dalam elektromobilitas untuk terus melampaui batas-batas teknis yang ada.
"Bagi Bosch, mewujudkan udara bersih di perkotaan bukanlah hal yang mustahil. Teknisi kami telah mengembangkan berbagai lompatan inovatif dalam mengembangkan teknologi yang akan membantu memastikan perkotaan kita menjadi tempat yang lebih layak dan berkelanjutan untuk ditinggali," tutup Hayes.