Bisnis.com, JAKARTA—Strategi menahan harga produsen otomotif untuk model baru dan pembaruan kendaraan multiguna kecil membuat harga pasar mobil bekas (mobkas) cenderung stabil. Harga mobkas akan terpukul jika model baru melakukan diskon harga.
Presiden Direktur PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88) Halomoan Fischer mengatakan, penjualan mobkas sangat terpengaruhi oleh harga mobil baru. Jika harga mobil baru naik, maka harga mobkas akan cenderung stabil. Sebaliknya, jika agen pemegang merek (APM) memberikan diskon maka harga mobil bekas akan turun.
"Tergantung harga dari mobil baru. Apabila harganya naik maka harga bekasnya cenderung akan stabil Tapi apabila diskon mobil baru membesar maka harga jual mobil bekas akan cenderung turun," tulisnya kepada Bisnis, Senin (25/02/2019).
Sekedar catatan, hingga bulan kedua 2018, produsen otomotif telah melakukan penyegaran dan menghadirkan model baru khususnya untuk low multipurpose vehicle (LMPV). Di luar kebiasaan yang umumnya di mana menambah fitur berarti tambah harga, APM cenderung menahan harga jual untuk mobil yang segmen mobil paling laris di Tanah Air itu.
Toyota dan Daihatsu memulai pada awal Januari lalu. Kendati melakukan penambahan fitur dan sedikit ubahan desain, duet LMPV Avanza dan Xenia dipasarkan dengan harga yang tetap sama.
Langkah serupa dilakukan Honda yang baru-baru ini memperkenalkan Mobilio facelift dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Suzuki juga telah melakukan penambahan fitur untuk Ertiga, tetapi belum diketahui harga perubahan harga jualnya.
Cara berbeda dilakukan Nissan, yang menghadirkan All New Nissan Livina dengan harga yang sedikit lebih murah dari basis platform yang dipakai yakni Mitsubishi Xpander. Dengan harga yang tetap atau lebih sedikit murah, APM berharap dapat mengembangkan pasar yang persaingannya semakin ketat.