Bisnis.com, JAKARTA – Pasar baterai kendaraan listrik secara global diproyeksikan meningkat 68,59% hingga US$204 miliar pada 2019. Peningkatan tersebut didorong oleh berkembangnya penggunaan kendaraan listrik sebagai alternatif kendaraan berbahan bakar fosil.
Berdasarkan riset produsen baja Posco, nilai pasar baterai kendaraan listrik diproyeksikan tumbuh pada tahun ini seiring pertumbuhan penjualan kendaraannya. Diproyeksikan pangsa kendaraan listrik secara global pada 2019 melebihi 4% dari seluruh penjualan kendaraan bermotor.
Pasar baterai listrik secara global pada tahun ini diproyeksikan mencapai US$204 miliar, meningkat 68,59% dibandingkan nilai pasar 2018 sebesar US$121 miliar. Adapun capaian pada 2018 tersebut meningkat 47,56% dibandingkan nilai pasar 2017 sebesar US$82 miliar.
Pertumbuhan nilai pasar tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik. Pada 2019, penjualan kendaraan listrik diproyeksikan mencapai 4 juta unit atau lebih meningkat 103,04% dibandingkan 2018.
Sebelumnya, pada 2018 penjualan kendaraan listrik secara global mencapai 1,97 juta unit, meningkat 50,25% dibandingkan pada 2017 sejumlah 980.000 unit.
"Kaitannya dengan [pertumbuhan] kendaraan listrik, industri baterai berpotensi tumbuh lebih signifikan karena penerapannya yang luas: untuk smartphone, tablet, drone, dan robot," tertulis dalam keterangan resmi Posco, belum lama ini.
Pertumbuhan nilai pasar tersebut ditangkap sebagai peluang oleh beberapa perusahaan, salah satunya Dyson. Perusahaan teknologi asal Inggris ini membangun pabrik di Singapura Oktober 2018 lalu yang menandakan masuknya Dyson ke segmen kendaraan listrik.
Selain Dyson, perusahaan lain seperti GM, Honda Motor, Ford, Volkswagen, Panasonic, dan Toyota turut menggarap pengembangan kendaraan listrik. Bahkan, dalam keterangan resmi Posco, dijelaskankan LG Chem, SK Innovation dan beberapa perusahaan lain bekerja sama dengan Volkswagen untuk membangun pabrik raksasa baterai kendaraan listrik di Eropa.