Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Brexit, Honda Hengkang dari Inggris

Honda akan menutup pabrik mobil satu-satunya di Inggris pada tahun 2021. Hal ini terkait dengan keputusan Inggris keluar dari zona Uni Eropa atau Brexit.
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA - Honda akan menutup pabrik mobil satu-satunya di Inggris pada tahun 2021. Hal ini terkait dengan keputusan Inggris keluar dari zona Uni Eropa atau Brexit.

Dikutip dari Reuters, Selasa (19/2/2019), keputusan itu akan memutus nasib  hingga 3.500 pekerjaan. Kejadian ini merupakan kaburnya  investasi Jepang yang cukup besar, diumumkan  sebulan sebelum Inggris akan meninggalkan Uni Eropa.

Namun demikian, pembuat mobil, yang membangun lebih dari sepersepuluh dari 1,5 juta mobil buatan Inggris, mengatakan langkah itu tidak terkait dengan Brexit. Honda beralasan  perlu memfokuskan kegiatan di pasar yang diharapkan bisaa menjanjikan penjualan lebih besar.

Tetapi waktu pengumuman tentang pabrik Swindon, hanya 38 hari sebelum Brexit, muncul setelah serangkaian peringatan dari Jepang bahwa kebijakan itu akan menarik investasi. Karena dengan begitu sulit mendapatkan skala ekonomi setelah Inggris meninggalkan blok tersebut.

"Kami harus mempertimbangkan kenaikan kendaraan listrik, dan kecepatan yang berbeda di mana kendaraan listrik akan diambil di Amerika Utara dan Eropa," kata Chief Executive Honda Takahiro Hachigo. 

Menteri Bisnis Inggris mengatakan keputusan Honda adalah pukulan besar dan menggambarkan seberapa besar risiko dari Brexit.

"Keputusan seperti Honda pagi ini menunjukkan dengan gamblang berapa yang dipertaruhkan," kata Greg Clark, yang mendukung kesepakatan Brexit yang disepakati antara pemerintah Inggris dan UE.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Sutarno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper