Bisnis.com, JAKARTA - Inalum, yang memiliki kemampuan produksi aluminium foundry alloy berkapasitas 90.000 ton per tahun, berpeluang besar menjadi pemain aktif sebagai pemasok bahan baku komponen otomotif di tingkat global yang saat ini didominasi oleh tiga pemain utama yang bermarkas di Dubai, Qatar dan Australia.
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan keberhasilan Inalum menjadi pemasok lokal aluminium dengan spesifikasi khusus merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah Indonesia dalam menekan angka impor bahan baku otomotif yang saat ini sedang menjadi perhatian utama.
"Dengan kemampuan Inalum dalam memproduksi aluminium foundry alloy untuk pelek mobil yang didukung dengan kapasitas produksi 90.000 ton per tahun, dapat membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain aktif sebagai pemasok bahan baku komponen otomotif di tingkat global," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Jumat (15/2/2019).
Saat ini, Inalum menjadi satu-satunya smelter aluminium di Indonesia dan memasok aluminium yang akan digunakan untuk manufaktur produk PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Langkah ini adalah salah satu wujud Inalum sebagai induk holding industri pertambangan dalam melaksanakan mandat dari pemerintah Indonesia untuk hilirisasi produk aluminium, salah satunya dengan mendorong peningkatan industri otomotif nasional melalui pemakaian produk aluminium produksi lokal.
Budi menambahkan bahwa Inalum memiliki prospek untuk memasok hingga 150 metrik ton per bulan foundry alloy ke PT Pakoakunia (PAKO) yang merupakan perusahaan pemasok pelek untuk pabrikan otomotif di Indonesia. Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam mengembangkan aluminium untuk bahan baku pelek ini, Inalum bekerja sama dengan PAKO dan TMMIN sejak 2017. Kerjasama meliputi area studi kelayakan; pengembangan spesifikasi material aluminium termasuk di dalamnya pengecekan komposisi unsur kimia, struktur metalurgi, hasil pengecoran ingot; evaluasi material (tingkat kekerasan, performa) hingga persiapan produksi massal.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan adanya pasokan Inalum, impor aluminium foundry alloy di sektor industri otomotif dapat dikurangi secara bertahap sehingga berdampak positif berupa potensi penghematan devisa US$1,3 juta per tahun di tahap awal.
"Ini karena pasokan baru terserap oleh mobil produksi TMMIN. Kedepannya, angka ini diharapkan akan meningkat dalam jumlah signifikan."