Bisnis.com, TANGERANG - PT Astra International-Isuzu Sales Operation masih belum akan menaikan nilai jual kendaraannya menyusul depresiasi rupiah terhadap dolar yang akhr-akhir ini tembus Rp14.000.
CEO PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation Rahmat Samulo mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum akan menaikan harga jual mengingat ada sejumlah pertimbangan lain yang perlu dipikirkan.
"Pasti yang ditanya itu efek action with currency, nilai tukar yang naik. Saya selalu bilang bahwa soal nilai harga jual itu pertimbangan kita bukan hanya cost," katanya saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, ICE BSD, Tangerang, Rabu (8/8/2018).
Menurut dia, salah satu hal penting yang menjadi perhitungannya adalah kemampuan konsumen apabila harga mobil tersebut dinaikkan. Selain itu, dia juga melihat situasi persaingan dengan merek-merek lain.
"Cost pasti terdampak dong, nilai dolarnya naik. Jadi secara pasti berdampak. Tetapi mengenai harga sendiri apakah kita dorong semua atau sebagian [untuk dinaikan], itu ada beberapa pertimbangan, terutama kemampuan dari konsumennya. Juga situasi persaingan yang ada. Jadi saya bisa katakan bahwa mengenai harga jual dengan cost di kita tidak selamanya mengikuti," paparnya.
Dengan demikian, dia memastikan sampai saat ini Isuzu Astra belum akan menaikan harga dan masih melihat waktu yang tepat. "Jadi kalau masalah harga jual selama ini tidak ada perubahan. Sejauh ini lho ya. Tapi kalau bicara cost, tentunya sudah ada perubahan," kata dia.
"Nah, mengapa kita belum ada perubahan? Kita masih melihat timing yang pas dan juga mempertimbangkan persaingan serta kemampuan customer."