Bisnis.com, JAKARTA -- Pabrikan otomotif Jerman, BMW, tengah mempersiapkan layanan motor online di sejumlah kota besar dunia yang sering dilanda kemacetan.
Peter Schwarzenbauer, yang mengepalai merek Mini, Rolls-Royce dan sepeda motor BMW, mengatakan pihaknya tengah mencari solusi atas masalah helm bagi penumpang.
"Ada masalah ukuran dan penggunaan helm berulangkali di musim panas, ini tidak ideal," ungkapnya seperti dilansir Bloomberg, Rabu (7/3/2018).
Saat ini, BMW sudah mempunyai layanan car-sharing via aplikasi DriveNow. Lewat layanan ini, konsumen bisa menyewa kendaraan seperti Mini Countryman dengan tarif yang dihitung per menit.
Pengembangan layanan ini dilakukan untuk memperluas basis konsumen BMW hingga tiga kali lipat menjadi 100 juta pengguna pada 2025.
Sebagai upaya merealisasikan layanan yang serupa untuk motor, perusahaan itu akan mulai menggelar uji coba pada Mei 2018. Dalam uji coba itu, masyarakat bisa menyewa motor dari diler melalui aplikasi khusus.
Uji coba tahap pertama akan diselenggarakan di Jerman, Prancis, dan Austria. BMW menilai mobilitas masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua terus bertambah di berbagai negara.
Untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap motor yang lincah di jalanan macet, Schwarzenbauer menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk merilis motor elektrik baru.
Motor itu memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan motor tipe C evolution yang ada saat ini. Namun, dia belum bersedia menjelaskan lebih detil mengenai rencana tersebut.
Pasar paling besar untuk layanan transportasi seperti ini adalah Asia Tenggara. Indonesia misalnya, memiliki Go-Jek yang seringkali dianggap sebagai pionir dan diperkirakan bakal menjadi startup unicorn pertama di negara itu.
Ada pula Grab, yang berbasis di Singapura, tapi sudah memiliki layanan untuk motor di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.