Bisnis.com, JAKARTA – Nissan Motor Corporation punya keinginan untuk menjual mobil listrik andalannya, Leaf di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Yutaka Sanada, Regional SVP Head of OC-ASEAN & Ocania Nissan Motor Co Ltd saat berkunjung ke Jakarta, Rabu (6/12/2017).
“Saya mau suatu hari membawa Nissan Leaf, tapi ini tergantung dengan infrastruktur,” katanya saat ditemui Bisnis.
Yutaka menjelaskan bahwa Leaf adalah contoh nyata penerapan konsep Inteligent Mobility Nissan. Teknologi yang digunakan mobil ini akan membedakan Nissan dari para kompetitor.
Belum lama ini, Nissan telah meluncurkan Leaf generasi teranyar di Jepang. Rencananya mobil ini akan segera masuk ke pasar Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan juga Malaysia.
Sejak pertama kali diluncukan, Nissan Leaf membukukan penjualan hampir 300.000 unit. Angka tersebut pun membuat Nissan Motor Corporation dinobatkan sebagai perusahaan yang menjual mobil listrik terbanyak.
Strategi perusahaan terbilang berhasil dengan fokus pada teknologi listrik murni dibandingkan kompetitor yang memilih mengembangkan teknologi hibrida dahulu.
Baca Juga
Soal mobil listrik, portofolio produk Nissan bukan hanya Leaf. Perusahaan ini juga memiliki teknologi e-power yang diklaim siap digunakan negara yang masih kesulitan membangun infrastruktur mobil listrik.
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sempat mendemonstrasikan teknologi di hadapan Menteri Perindustri Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. E-Power disematkan pada mobil hatcback, Nissan Note.
Motor penggerak mobil tersebut 100% ditenagai oleh listrik yang berasal dari hasil konversi bensin. Cara kerjanya mirip dengan listrik yang dihasilkan oleh diesel generator atau genset.