Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volkswagen Targetkan Pendapatan Tumbuh 4% Lebih

Volkswagen Group mematok target pendapatan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Perusahaan memperkirakan akhir tahun ini pendapatan akan naik lebih dari 4%.
/en.wikipedia.org
/en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Volkswagen Group mematok target pendapatan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Perusahaan memperkirakan akhir tahun ini pendapatan akan naik lebih dari 4%.

Pada tahun lalu, Volkswagen mencatatkan rekor tertinggi sebesar 217 miliar euro. Hal ini berkat pengurangan biaya pada litbang, peningkatan volume produksi, dan peluncuran beberapa mobil sport.

"Saya sangat yakin bahwa keuangan kami memadai untuk mengatasi transformasi di industri otomotif dan topik masa depan," kata kepala keuangan Frank Witter, satu hari setelah Inggris mengumumkan larangan penjualan mobil bensin dan diesel baru mulai 2040 untuk mengurangi polusi, seperti dikutip dari Reuters.com, Kamis (27/7/2017).

Namun, pemulihan pendapatan VW telah ditutup oleh berita bahwa regulator Eropa dan Jerman sedang menyelidiki tuduhan kolusi selama beberapa dekade antara VW dan pembuat mobil Jerman lainnya.

VW membela diri setelah rapat dewan pengawas khusus dengan mengatakan bahwa kerjasama mengenai masalah teknis adalah praktik industri yang umum dilakukan. Ia menolak memberikan komentar atas tuduhan perilaku anti persaingan.

Berita terakhir mengenai skandal tersebut adalah pengakuan pejabat eksekutif VW, Oliver Schmidt dalam perannya menutupi skandal rekayasa uji emisi. Dia mewakili Volkswagen dalam urusan dengan regulator AS dari 2012 sampai Maret 2015. Rencananya dia akan mengaku bersalah dalam sidang yang digelar pada 4 Agustus 2017 di pengadilan federal AS di Michigan.

Adapun skandal ini telah berlangsung selama dua tahun, setelah VW mengaku pada 2015 telah melengkapi sekitar 11 juta mobil mereka di seluruh dunia dengan perangkat rekayasa untuk menghindari uji emisi. Sebanyak lebih kurang 600.000 unit mobil beredar di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper