Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Tahunan Aliansi Renault-Nissan Naik 16%

Aliansi Renault-Nissan melaporkan peningkatan sinergi sebesar 16% pada tahun fiskan 2016 dibandingkan tahun fiskal 2015.
Ilustrasi: Pekerja sedang melakukan pemeriksaan pada pabrik assembling Renault/Reuters
Ilustrasi: Pekerja sedang melakukan pemeriksaan pada pabrik assembling Renault/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aliansi Renault-Nissan melaporkan peningkatan sinergi sebesar 16% pada tahun fiskal 2016 dibandingkan tahun fiskal 2015. Anggota aliansi berhasil melakukan penghematan, dengan menghasilkan pendapatan tambahan dan menerapkan beberapa langkah mengurangi biaya melalui kemitraan otomotif.

Nilai yang direalisasikan oleh Aliansi Renault-Nissan mencapai 5 miliar euro pada 2016, naik dari 4,3 miliar euro pada tahun 2015. "Pengembangan kerja sama di seluruh aliansi memberikan manfaat yang besar bagi seluruh anggota, hal ini tercermin dari skala ekonomi, terobosan teknologi dan inovasi yang dibagikan antara Renault dan Nissan," ujar Carlos Ghosn, Chairman and Chief Executive Officer Renault-Nissan Alliance dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (14/7/2017).

Ghosn mengatakan bahwa aliansi menargetkan 5,5 miliar euro pada tahun fiskal 2018. Angka tersebut masih di luar perhitungan kontribusi Mitsubishi Motors sebagai mitra aliansi terbaru.

Mitsubishi Motors datang dua tahun setelah Renault dan Nissan memperdalam kemitraan mereka dengan menggabungkan empat fungsi utama yaitu kelahlian teknis, manufaktur dan manajemen rantai suplai, serta belanja perusahaan dan sumber daya manusia. Setiap fungsi tersebut dipimpin oleh alliance executive vice president.

"Kami terus melihat adanya hasil nyata dari konvergensi besar ini," tambah Ghosn.

Saat ini anggota Aliansi diharapkan dapat mengenalkan lebih banyak teknologi generasi berikutnya pada kendaraan listrik, swakemudi dan mobil yang saling terhubung dan akan berkerja sama dalam membuat satu platform, powertrain dan komponen untuk meningkatkan daya saing.

Pada bulan April 2017, Aliansi menciptakan unit bisnis kendaraan komersial ringan yang akan memberikan sinergi tambahan untuk van dan truk ringan. Unit baru ini akan memaksimalkan pengembangan produk bersama dan produksi silang, serta berbagi teknologi dan pengurangan biaya, sembari mempertahankan diferensiasi merek di antara anggota aliansi.

Dengan penambahan Mitsubishi Motors, aliansi ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi tambahan dari pengadaan dan logistik bersama, serta kerjasama lebih erat dalam hal lokalisasi, pemanfaatan pabrik, platform kendaraan, serta berbagi teknologi dan perluasan kerjasama baik di negara mapan dan berkembang.

Mitsubishi Motors diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Aliansi di berbagai bidang seperti kendaraan plug-in hybrid, pikap, truk ringan dan mobil sport, dan sekaligus memperkuat pasar di kawasan Asean.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper