Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Sewa Mobil Syariah Berpotensi Besar

TRAC-Astra Rent a Car menilai potensi sewa mobil berbasis syariah berjumlah 10.000 unit per tahun.
Parkir. /eaglehill-outbound.com
Parkir. /eaglehill-outbound.com

Bisnis.com, JAKARTA -- TRAC-Astra Rent a Car menilai potensi sewa mobil berbasis syariah berjumlah 10.000 unit per tahun.

Sebab itu model bisnis ini diharapkan dapat menambah jumlah mobil yang disewa sebanyak 6% atau dari 25.000 unit menjadi 26.500 unit hingga akhir tahun 2017.

General Manager TRAC Syariah Teddy Astra mengatakan target dipasang tidak terlampau tinggi karena prinsip syariah baru pertama kali diterapkan dalam bisnis sewa mobil pada tahun ini.

"Prinsip syariah potensinya tinggi, tapi perlu diingat juga model konvensional sudah mendarah daging," katanya, Selasa (13/7/2017).

Sejauh ini prinsip syariah baru diterapkan untuk konsumen korporasi. Namun tidak menutup kemungkinan nantinya akan diterapkan untuk konsumen individu.

Teddy menjelaskan bahwa perbedaan syariah dengan konvensional adalah perbedaan sistem pembiayaan dan asuransi. Semua dipastikan menggunakan sistem syariah yang tidak ada riba.

Sistem ini bisa jadi akan dipakai bukan hanya oleh perusahaan yang menerapkan pola bisnis syariah, tapi juga perusahaan konvensional.

Sebab dari sisi bisnis sitem ini bisa jadi menguntungkan, karena ada aturan uang kembali sesuai biaya perawatan yang digunakan selama periode penyewaan.

"Kalau konvensional berapapun biaya perawatan, biaya sewa tetap sama. Kalau syariah, biaya perawatan tidak sama dengan perjanjian awal, akan dikembalika ke konsumen," jelasnya.

Selain itu TRAC Syariah juga tidak mengenal penalty pada apabila terjadi pemutusan kontrak. Pada sistem syariah pemutusan kontrak dikenakan kompensasi yang diberikan konsumen kepada TRAC.

Namun, bedanya jika penalty pada sistem konvensional masuk ke dalam pendapatan perusahaan, sedangkan kompensasi digunakan perusahaan untuk dana CSR (corporate social responsibility).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper