Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Office Ford, Mark Fields, mengungkapkan ke publik rencana manufaktur otomotif asal AS tersebut untuk segera merilis sejumlah mobil listrik serta model truk pickup di pasar China saat kunjungannya ke China.
Di saat bersamaan, Mark mengapresiasi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping sebagai langkah konstruktif untuk menjalin hubungan yang lebih kuat.
“Ketika dua kepala negara bertemu, mereka menjadi memiliki keterkaitan satu sama lain,” jelas Field dalam sebuah wawancaranya dengan Bloomberg Television.
“Pertemuan tersebut menjadi dasar yang kuat untuk membuat kemajuan yang konkret untuk memperkuat hubungan antara kedua negara tersebut. Saya merasa itu sangatlah mungkin terjadi".
Tentu saja, hubungan yang memburuk antara AS dan China akan berdampak pada sejumlah perusahaan seperti Ford yang tengah melirik untuk menjual kendaraannya di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut dan Ford juga telah mengumumkan bahwa pihaknya akan memproduksi merek mobil mewah miliknya, Lincoln, di China untuk memanfaatkan permintaan yang terus bertumbuh.
Dalam komentar publik dari kedua presiden tersebut pasca pertemuannya, mereka secara umum mengungkapkan tentang ‘kemajuan’ hubungan antara kedua negara dan optimisime tentang masa depan.
Meski sebelummya, Trump dalam kampanyenya pada pemilihan Presiden AS waktu itu selalu melontarkan tuduhan yang berapi-api yang menyatakan bahwa China telah mencuri pekerjaan perusahaan manufaktur AS.
Di sisi China, Pemerintah China mensyaratkan para perusahaan otomotif asing untuk menjalin kerjasama melalui joint venture dengan perusahaan lokal untuk memproduksi kendaraan serta mengurangi tarif terhadap mobil impor.
Mark menyatakan bahwa reformasi yang nyata dan terbuka sangatlah diperlukan. Isu yang perlu diperhatikan lebih besar dari hanya sekedar isu batas kepemilikan asing dari kerjasama joint venture tersebut yang hanya mencapai 50%, yaitu diantaranya perlunya mengurangi ketidakpastian kebijakan, mendorong tingkat kepercayaan bisnis dan menciptakan kesempatan yang sama bagi setiap negara pada saat yang sama.
Ford saat ini tercatat telah mendirikan joint venture dengan perusahaan lokal China yaitu Chongqing Changan Automobile Co. dan Jiangling Motors.
Mark juga melihat ‘peluang besar’ untuk meningkatkan penjualan model truk pickup di China yang telah mengurangi pembatasan penggunaan model pickup di sejumlah pusat kota.
Ford juga sedang memperkenalkan model pick-up terlaris miliknya, Ford Tough, ke pasar China serta berencana juga menjuala model pick-up berukuran sedang, Ford Ranger, pada 2018 mendatang.