Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Otomotif Indonesia Didorong Ekspor Mobil ke Australia

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan mendorong pabrikan otomotif yang beroperasi di Indonesia untuk bisa mengisi pasar otomotif di Australia, yang jumlah penjualan otomotifnya cukup signifikan, mencapai 1,2 juta unit per tahunnya.
 Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara (kiri) disaksikan panelis lainnya, menyampaikan paparannya dalam Diskusi Otomotif bertemakan Peluang dan Tantangan Model MPV di Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis (23/3/2017/foto: Bisnis/Yusran Yunus
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara (kiri) disaksikan panelis lainnya, menyampaikan paparannya dalam Diskusi Otomotif bertemakan Peluang dan Tantangan Model MPV di Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis (23/3/2017/foto: Bisnis/Yusran Yunus

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan mendorong pabrikan otomotif yang beroperasi di Indonesia untuk bisa mengisi pasar otomotif di Australia, yang jumlah penjualan otomotifnya cukup signifikan mencapai 1,2 juta unit per tahunnya.

Namun keputusan untuk mengisi pasar ekspor tersebut, sangat bergantung kepada masing-masing prinsipal berdasarkan kajian pasar yang dilakukan secara internal oleh prinsipal.

"Setelah terakhir pihak General Motors memutuskan untuk menyetop pabriknya di Australia, tidak ada lagi pabrikan otomotif di sana. Nah ini menjadi peluang ekspor bagi pabrik-pabrik otomotif di Indonesia. Secara geografis, biaya logistik dari Indonesia ke Australia, lebih murah dibandingkan dari Thailand," kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, dalam Diskusi Otomotif yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif di Tartine FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).

Data Gaikindo menunjukkan total produksi mobil pada tahun lalu mencapai 1,18 juta unit, dimana 1,06 juta unit terjual di pasar domestik, sementara 194 ribu unit diekspor ke beberapa negara tujuan ekspor. Tahun ini penjualan mobil ditargetkan sebesar 1,1 juta unit.

Dia menjelaskan saat ini total terpasang pabrikan otomotif di Tanah Air mencapai sekitar 2 juta unit per tahun, tingkat
utilisasinya baru mencapai sekitar 60%, sehingga sisa kapasitas yang masih belum terpakai sebesar 40% itu, bisa dimanfaatkan untuk mengisi pasar ekspor yang saat ini masih terbuka lebar diantaranya Australia, Selandia Baru, negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.

Gaikindo Siap Memfasilitasi

"Gaikindo bersiap memfasilitasi kepentingan pabrikan otomotif ke pemerintah agar bisa menggenjot ekspornya. Seperti apa yang menjadi harapan pabrikan ke pemerintah, kita akan sampaikan ke pemerintah. Misalnya memberikan masukan tentang perjanjian perdagangan Indonesia-Australia. Karena bagaimana pun kalau ekspor bisa ditingkatkan, kan dampaknya akan sangat besar ke perekonomian kita," ujarnya.

Kukuh menggarisbawahi ada beban biaya yang harus ditanggung oleh pabrikan untuk mengisi pasar ekspor seperti ke Australia karena line di pabrik yang beroperasi di Indonesia, masih untuk kebutuhan pasar domestik di Tanah Air seperti dalam pemenuhan standar emisi gas buang yang masih Euro 2. Padahal di pasar Australia, standarnya sudah mencapai Euro 4 ke atas.

"Selain itu, pabrikan otomotif kita mayoritas memproduksi model multi guna (Multi Purpose Vehicle/MPV). Sementara di pasar Australia, kebutuhannya model sedan. Nah untuk melakukan perubahan line kan tidak mudah dan butuh biaya besar. Jadi saya kira pabrikan sudah melakukan hitung-hitung, hanya tinggal menemukan momentum terbaik untuk mengisi pasar Australia tersebut," ujarnya.

Beberapa merek mobil yang memiliki fasilitas pabrik di Indonesia saat ini yakni Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki dan
Mercedes-Benz.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper