Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangkit dari Krisis, Volkswagen Andalkan Brand Baru di Pasar Eropa

Perusahaan otomotif terkemuka asal Jerman, Volkswagen AG, berencana meluncurkan model fastback terbaru, Aerton, yang akan mulai dipasarkan di bulan Juni di Jerman serta akan segera hadir di sejumlah negara di Eropa.
Volkswagen/Ilustrasi
Volkswagen/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif terkemuka asal Jerman, Volkswagen AG, berencana meluncurkan model fastback terbaru, Aerton, yang akan mulai dipasarkan di bulan Juni di Jerman serta akan segera hadir di sejumlah negara di Eropa.

Model teranyar tersebut diusung untuk menggantikan model sedan mewah Phaeton senilai US$78 ribu yang gagal di pasaran serta sebagai bentuk upaya perusahaan untuk keluar dari krisis.

Pengumuman peluncuran model terbaru tersebut dilakukan pihak VW pada perhelatan akbar Geneva International Motor Show dengan target konsumen yakni para pecinta otomotif yang menginginkan model mewah sekelas Mercedes-Benz CLS Coupe yang bernilai 54.800 euro atau setara US$ 58 ribu namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Meski demikian, pihak perusahaan belum mengumumkan harga yang akan dibanderol pada model terbaru tersebut.

Sementara itu, pihak VW juga telah menghentikan produksi Phaeton hampir setahun lalu dan telah memfokuskan pada model dengan harga yang lebih mahal dari model sedan mid-size Passat dan Station Wagon namun tidak terlalu tinggi di atas brand otomotif di segmen mass-market.

Lepaskan Ketergantungan dari China

Arteon menjadi bagian dari rencana korporasi perusahaan untuk menghidupkan kembali manufaktur asal Jerman tersebut untuk mampu terus bergulat dari dampak skandal emisi yang terjadi di akhir 2015 lalu.

Rencananya, model Arteon akan diproduksi di pabrik miliknya di wilayah utara kota Emden dimana sebelumnya sebagai tempat produksi untuk Passat.

Model Arteon tersebut melengkapi model sedan VW Phideon yang telah dipasarkan di China pada pertengahan tahun 2016 silam dan dibanderol 50 ribu euro dengan target penjualan mencapai lebih dari 3 juta unit di tahun ini.

Nantinya, permintaan terhadap model Arteon di pasar Eropa dan AS diharapakan dapat mengurangi ketergantungan Volkswagen terhadap China dimana pengirimanan tercatat menurun di bulan Januari menyusul penghapusan subsidi pajak untuk jenis mobil kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper