Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China kini tengah mempertimbangkan untuk menarik kembali atau menunda sejumlah kebijakan yang telah diajukan guna mendorong para manufaktur otomotif untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik lebih.
Sikap itu dikeluarkan setelah Pemerintah China menerima feedback dari industri otomotif yang menyatakan bahwa sejumlah target terlalu ambisius.
Berdasarkan rancangan undang-undang yang akan direalisasikan pada September mendatang, nantinya para manufaktur otomotif akan diminta untuk memenuhi nilai kredit kendaraan dengan energi terbarukan sebesar 8% pada tahun mendatang yang merupakan hasil dari bobot yang berbeda dari berbagai tipe kendaraan beremisi rendah maupun kendaraan tanpa emisi.
Tentu saja, perusahaan yang gagal memenuhi persyaratan tersebut akan dikenai denda atau harus membeli kredit dari para perusahaan yang mampu melampaui nilai minimum kredit.
China Association of Automobile Manufacturers mengungkapkan bahwa rata-rata produksi kendaraan bertenaga energi terbarukan hanya mencapai 3% dari nilai kredit yang diharapkan atau lebih rendah 5 persentase poin dari target 2018 tersebut.
Menteri Bidang Industri dan Teknologi Informasi, Miao Wei menyatakan kepada pihak Bloomberg News dalam sebuah wawancaranya di Beijing Minggu lalu bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menurunkan persyaratan kredit atau menunda pelaksanaan kebijakan tersebut.
“Kami masih bekerja terhadap regulasi tersebut,” jelas Miao di sela-sela pembukaan sesi tahunan National People’s Congress. “Mungkin akan selesai sekitar Mei atau Juni," tuturnya.
Penurunan persyaratan kredit atau penundaan pelaksaaan kebijakan tersebut dapat memberikan tambahan waktu bagi para manufaktur otomotif termasuk Volkswagen AG dan General Motor Co untuk meningkatkan produksi mobil listrik mereka.
Namun, kondisi akan merugikan para pemasok seperti Contemporary Amperec technology Co yang mengandalkan kebijakan pemerintah terkait subsidi dan target efisiensi bahan bakar yang mendorong permintaan terhadap baterai lithium-ion yang menjadi sumber utama bagi model kendaraan dengan energi terbarukan.
China Pertimbangkan Tunda Aturan Terkait Mobil Listrik
Pemerintah China kini tengah mempertimbangkan untuk menarik kembali atau menunda sejumlah kebijakan yang telah diajukan guna mendorong para manufaktur otomotif untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 jam yang lalu
Target Tinggi Saham Amman Mineral (AMMN) Usai Rilis Lapkeu
1 hari yang lalu
Plus Minus UMP 2025 Naik 6,5 Persen
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 hari yang lalu
PPN Bakal Naik Jadi 12% di 2025, Bos BYD Buka Suara
3 hari yang lalu