Bisnis.com, JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari industri otomotif.
Perusahaan otomotif raksasa asal Jepang, Toyota Motor Corp., harus rela melepaskan predikat 'World's Best Selling Automaker' dan menyerahkannya kepada kompetitornya, Volkswagen A.
Kondisi itu di tengah merosotnya penjualan Toyota Camry yang menjadi andalannya di pasar AS serta melambatnya penjualan di pasar China.
Secara global, penjualan Toyota termasuk unit usahanya Hino Motors Ltd dan Daihatsu Motor Co. tercatat hanya merangkak naik 0,2% menjadi 10,2 juta unit di periode 2016 di bawah angka 10,3 juta unit milik Volkswagen AG.
Sementara itu, perusahaan asal Jerman tersebut juga membukukan kenaikan 3,8% untuk penjualan kendaraan jenis truk dan bus.
Tertinggalnya Toyota di belakang posisi Volkswagen AG [VW], tentu saja tidak terlepas dari dinamika hubungan antara kedua negara raksasa dunia yaitu AS dan China.
Saat perusahaan asal Jepang tersebut terkena dampak perlambatan penjualan industri otomotif di AS, VW mengambil keuntungan dari pertumbuhan ekonomi di China serta kebijakan pemangkasan pajak yang telah mendongkrak naik permintaan konsumen sejak tahun 2015.
Ke depannya, Toyota harus bersaing dengan berbagai kemungkinan hambatan perdagangan dari pemerintahan Trump terhadap para manufaktur otomotif asing yang diwajibkan untuk memproduksi kendaraan di AS.
Di sisi lain, Volkswagen harus menghadapi potensi perlambatan permintaan di pasar China akibat akan berakhirnya kebijakan pemotongan pajak tersebut.
Keputusan Kontroversi Trump
Sejak pelantikannya, Trump telah membuat berbagai keputusan kontroversial. Sebelumnya, Trump telah menarik AS dari kerja sama perjanjian Trans-Pacific Partnership serta berencana untuk menegosiasikan ulang perjanjian NAFTA (North American Free Trade Agreement) termasuk upaya Trump untuk membujuk para produsen otomotif untuk memproduksi kendaraannya di dalam negeri.
"Perkembangan pasar AS akan memutuskan apakah VW akan tetap bertahan mengungguli Toyota tahun ini," jelas analis Sascha Gommel di Commerzbank AG.
"Jika pasar China dan Eropa semakin solid dan pasar AS melemah seperti yang saya proyeksikan maka VW mungkin tetap menjadi nomor satu di tahun 2017," jelasnya.