Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tawarkan Insentif kepada Pabrikan Otomotif

Setelah beberapa bulan terakhir memberikan berbagai kritik terhadap para manufaktur otomotif yang melakukan produksinya di luar AS, kini Presiden AS Donald Trump menunjukkan hal yang berbeda saat dirinya bertemu dengan sejumlah petinggi para perusahaan otomotif dunia seperti General Motors Co, Fiat Chrysler Mobil NV dan Ford Motor Co.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pebisnis di  Roosevelt Room, White House, Washington, 23 Januari 2017./Reuters
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pebisnis di Roosevelt Room, White House, Washington, 23 Januari 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah beberapa bulan terakhir memberikan berbagai kritik terhadap para manufaktur otomotif yang melakukan produksinya di luar AS, kini Presiden AS Donald Trump menunjukkan hal yang berbeda saat dirinya bertemu dengan sejumlah petinggi para perusahaan otomotif dunia seperti  General Motors Co, Fiat Chrysler Mobil NV dan Ford Motor Co.

Dalam pertemuan di Gedung Putih, Trump menawarkan berbagai insentif. Pertemuan ini dilakukan sehari setelah Trump menandatangani memorandum penarikan diri AS dari perjanjian perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang mengklaim bahwa hal tersebut dapat 'melukai' para pekerja AS.

"Kami ingin membawa manufaktur (otomotif) kembali ke AS," kata Trump. "Kami akan mengurangi pajak dan kami juga akan menghapus peraturan yang tidak perlu," tambahnya.

Tentu saja, pernyataan tersebut mendongkrak saham para produsen otomotif. Mereka juga mengharapkan pemerintah Trump dapat membantu mereka melalui regulasi yang dapat mendorong laba dan membuat proses pembangunan sejumlah pabrik lokal lebih mudah.

Memang proses mendirikan pabrik di AS tidaklah semudah yang diharapkan. Terakhir kali Ford berencana membangun pabrik mereka di AS pada tahun 2006 silam dengan mengambil pinjaman hingga US$23 miliar dengan menjaminkan seluruh aset utama miliknya sebagai bagian dari proses restrukturisasi dari operasi mereka di AS yang terus membengkak dan kemudian mengalami kebangkrutan.

"Hal terakhir yang dibutuhkan industri otomotif adalah lebih banyak kapasitas," kata Marina Whitman, seorang profesor di University of Michigan sekaligus mantan Chief GM.

"Pasar dunia mengalami kelebihan kapasitas di industri otomotif dan kondisi tersebut menyulitkan para produsen di AS. Mereka harus membuat keputusan yang sulit," tambahnya.

Peraturan dan Pajak

Dalam kesempatan tersebut, Trump berjanji akan menghapus berbagai peraturan maupun pajak yang menghilangkan dampak dari rencananya untuk melakukan negosiasi ulang kebijakan perdagangan AS dengan beberapa negara tetangganya.

"Kami melakukan diskusi yang sangat konstruktif dan luas tentang bagaimana kita dapat bekerja sama dalam kebijakan yang mendukung ekonomi yang kuat dan kompetitif dan industri otomotif, sebagai salah satu yang mendukung lingkungan dan keselamatan," ungkap dewan eksektif General Motors Mary Barra dalam sebuah pernyataan.

Pada akhirnya, ketiga manufaktur otomotif papan atas asal AS, GM, Ford, dan Fiat Chrysler telah memberikan dukungannya terhadap Trump untuk mendorong penambahan lapangan kerja di AS. Ford pun telah membatalkan rencana pembangunan pabrik senilai US$ 1,6 miliar di Meksiko dan akan memfokuskan untuk memperluaskan pabrik miliknya di Michigan.

Hal serupa juga dilakukan GM dan Fiat Chrysler yang berjanji untuk menggelontorkan investasi senilai US$1 miliar di pasar domestik meski mereka mengaku bahwa rencana tersebut telah ada jauh sebelum terpilihnya Trump menjadi Presiden AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper