Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Mobil Listrik di Hong Kong Malah Tingkatkan Emisi Karbon

Penggunaan kendaraan listrik di Hong Kong secara tidak langsung menjadi penyebab peningkatan hampir 20% emisi karbon dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.
Seorang calon pembeli memeriksa mobil elektrik BYD di sebuah dealer di Beijing, China, 9 Desember 2016. /Reuters
Seorang calon pembeli memeriksa mobil elektrik BYD di sebuah dealer di Beijing, China, 9 Desember 2016. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan kendaraan listrik di Hong Kong secara tidak langsung menjadi penyebab peningkatan hampir 20% emisi karbon dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.

Ini bertentangan dengan upaya kota tersebut untuk menggunakan mobil ramah lingkungan.

Neil Beveridge, seorang analis dari Hong Kong yang  bekerja untuk Sanford C. Bernstein, sebuah lembaga riset,  menyebutkan meningkatnya emisi dari penggunaan mobil listrik ini dikarenakan lebih dari separuh pembangkit listrik di Hong Kong masih bergantung pada batu bara untuk memproduksi listrik.

Menurutnya kota itu harus terlebih dahulu fokus untuk beralih menggunakan gas alam dan sumber daya terbarukan sebelum mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik melalui berbagai insentif seperti keringanan pajak.

 “Penggunaan kendaraaan listrik hanya masuk akal di negara-negara dengan pembangkit listrik berintensitas karbon rendah. Di Hong Kong atau lebih luas lagi di China penggunaan kendaraan listrik melah akan meningkatkan polusi dan bukan menurunkan,” tulis Beveridge dalam sebuah laporan seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (14/4/2016).

Di Hong Kong terdapat lebih dari 4,000 kendaraan listrik yang terdaftar termasuk produksi Tesla Motor Inc. Model S yang digunakan Bernstein dalam analisisnya. Penggunaan Tesla Model S selama 150,000 kilometer di Hong Kong menghasilkan 4.4 metrik ton karbon dioksida.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper