Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer PSA Peugeot Citroen Carlos Tavares tengah disoal oleh salah satu pemegang saham terbesar yaitu Pemerintah Prancis, setelah dirinya menerima gaji dua kali lipat tahun lalu sebagai hadiah atas upayanya melakukan turnaround.
Pemerintah menyatakan bahwa dirinya harus memberi contoh dan tidak mementingkan masalah gaji.
"Secara pribadi, saya pikir sikap Carlos Tavares itu salah dengan mengabaikan sensitifitas masyarakat Prancis dalam hal tersebut," kata Menteri Ekonomi Prancis, Emmanuel Macros dalam wawancaranya untuk koran Le Parisien Rabu waktu setempat.
"Para petinggi lainnya telah melakukan hal yang berbeda dan menolak kenaikan gaji yang besar. Pada akhirnya, etika seperti itu tidak dapat diatur melalui undang-undang namun harus melalui contoh," tegasnya.
Nilai remunerasi Tavares melonjak menjadi 5,25 juta euro atau setara US$5,94 juta pada 2015 dari tahun sebelumnya yang hanya 2,75 juta euro, berdasarkan laporan tahunan perusahaan.
Pemerintah Prancis, yang memegang 14% saham manufaktur otomotif terbesar kedua di Eropa tersebut dan memiliki perwakilan dalam jajaran dewan, menentang kenaikan gaji dan melihatnya sebagai sesuatu yang 'berbahaya'. Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Perancis Michel Sapin.
Sebelumnya, Tavares meninggalkan jabatan di Renault SA untuk menduduki jabatan tertinggi di Peugeot pada awal 2014 dan memimpin sejumlah upaya perusahaan otomotif yang berbasis di Paris tersebut untuk mengembalikan profit perusahaan.
Sejumlah upaya yang dilakukannya termasuk upaya bailout yang melibatkan penjualan saham ke Pemerintah Perancis dan Dongfeng Motor Corp., salah satu mitra manufaktur asal China.
Peugeot membukukan profit tahunan untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir dan mencatat kenaikan pendapatan tahun lalu pada divisi otomotif sebesar 5% atau dua kali lipat lebih banyak dari target margin 2% pada 2018.
Untuk perbandingan, remunerasi CEO Renault Carlos Ghosn tercatat sebesar 7,25 juta euro tahun lalu, sementara Chief Daimler AG Dieter Zetsche menerima 9,7 juta euro dan CEO Martin Winterkorn mengantongi 15,9 juta euro dua tahun lalu.
"Gaji tersebut terkait dengan performa perusahaan dan upaya pemulihan yang dilakukan," kata juru bicara Peugeout.