Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ford Yakinkan Investor Bisa Cetak Keuntungan

Saham Ford tercatat anjlok 3,6% tahun ini di tengah kekhawatiran bahwa ekspansi pasar otomotif AS telah mencapai puncaknya dan pendapatan akan tertekan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Ford Motor Company optimistis dapat mendulang keuntungan meski pasar otomotif Amerika Serikat telah mencapai puncaknya.

Pernyataan optimistis Ford itu terlontar menanggapi sejumlah kekhawatiran investor.

Saham Ford tercatat anjlok 3,6% tahun ini di tengah kekhawatiran bahwa ekspansi pasar otomotif AS telah mencapai puncaknya dan pendapatan akan tertekan.

Ford mencatat laba sebelum pajak mencapai US$10,8 miliar tahun lalu dan dinilai akan mengulang pengalaman buruk 7 tahun lalu saat harus menutup sejumlah pabrik, melakukan PHK dan menggadaikan seluruh aset perusahaan untuk memperoleh pinjaman untuk menyelamatkan perusahaan.

"Kami berada di saat buruk seperti saat itu," ungkap Chief Financial Officer, Bob Shanks.

Dengan biaya yang lebih rendah, produk yang lebih kuat, serta neraca yang lebih baik, Ford kini masih bisa untung di tengah penurunan penjualan 30% di industri otomotif.

"Jika penjualan tidak menguat tahun depan, laba Ford akan naik sebenarnya," kata Shanks.

Dalam kondisi kehancuran pasar, Ford dapat memangkas biaya sebesar US$3 miliar pada tahun pertama dengan US$1 miliar dari biaya operasi manufaktur.

"Kami akan menyesuaikan produksi untuk memenuhi permintaan dan melakukannya dengan sangat-sangat cepat".

Sebagai bukti bagaimana Ford lebih 'gesit' sekarang ini, Shanks menunjukkan langkah-langkah perusahaan telah dibuat untuk menyesuaikan output pabrik terhadap penurunan permintaan mobil murah.

Ford memangkas sistem shift para pekerjaannya di pabrik Michigan dan berencana untuk memindahkan produksi di luar AS ke pabrik Meksiko dimana biaya pekerja lebih murah.

Tidak hanya itu, Ford juga berencana untuk mempertahankan dividen, menjaga kredit rating perusahaan dan terus berinvestasi untuk model-model baru.

"Itu langkah ekstra dari keterpurukan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper