Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Liburan Tahun Baru China Dongkrak Permintaan Bahan Bakar

Tercatat 3,2 miliar perjalanan individu melalui jalur darat selama masa 40 hari Tahun Baru China atau dikenal dengan Chunyun, bertepatan dengan tahun monyet. Ini menjadi musim migrasi terbesar di dunia.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan musim Tahun Baru China mendongkrak permintaan bahan bakar di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Tercatat 3,2 miliar perjalanan individu melalui jalur darat selama masa 40 hari Tahun Baru China atau dikenal dengan Chunyun, bertepatan dengan tahun monyet. Ini menjadi musim migrasi terbesar di dunia.

Seorang analis, Mark Keenan, mengungkapkan perjalanan mudik tahunan tersebut secara signifikan telah meningkatkan permintaan bahan bakar.

Liburan Tahun Baru China atau juga dikenal sebagai Festival Musim Semi ini telah menghentikan aktifitas negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini selama seminggu.

Terlepas dari perjalanan mudik di jalur darat, secara total tercatat akan ada 42 juta perjalanan melalui jalur udara dan 258 juta perjalanan mudik dengan menggunakan kereta api selama periode yang telah dimulai pada 24 Januari tahun ini.

"Tentu saja, Tahun Baru China juga berdampak pada permintaan produk oli yang terus meningkat signifikan," ungkap Keenan.

"Mudik Tahun Baru China ini yang merupakan migrasi manusia terbesar di bumi dengan 88% didominasi oleh perjalanan melalui jalur darat ini paling berdampak pada permintaan terhadap bahan bakar," ujarnya.

Lebih dari 5 tahun terakhir, permintaan bahan bakar selama periode liburan tersebut telah meningkat 242 ribu barel per hari atau di atas rata-rata harian per tahunnya.

Di tahun 2015, tercatat permintaan sebanyak 2,7 juta barel per hari, berdasarkan data Bloomberg. Sementara itu, permintaan bahan bakar jet secara rata-rata meningkat 75 ribu barel per hari.

Dikombinasikan dengan rekor penjualan mobil Desember 2015 sebanyak 2,4 juta unit, maka jumlah pengemudi kemungkinan terus meningkat secara signifikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper