Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemberian insentif terhadap pembeli mobil listrik di Jerman mengundang perdebatan tajam di tubuh koalisi Pemerintah Jerman.
Perdana Menteri Jerman, Angela Merkel, menyadari bahwa dirinya saat ini tengah berada dalam perdebatan dengan pihak koalisi pemerintah terkait dengan mobil dan aturan fiskal.
Pemerintah menargetkan 1 juta kendaraan listrik di kota Jerman pada tahun 2020 mendatang. Sementara itu, Vice Chancellor, Sigmar Gabriel, menginginkan insentif senilai 2 miliar Euro atau US$2,2 miliar untuk mengimbangi harga yang lebih tinggi dari kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Namun, Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble menentang hal tersebut.
"Untuk merasakan pertumbuhan di pasar otomotif, kita butuh insentif untuk para pembeli," jelas Matthias Wissmann, Head of German automobile industry group VDA dalam sebuah pernyataannya kepada Bloomberg.
"Para politikus harus segera memberikan impuls yang tepat," tambahnya.
Di tengah perdebatan antar 2 menteri tersebut, Merkel direncanakan akan bertemu dengan Chief Executive Office (CEO) Daimler AG, Dieter Zetsche, CEO Volkswagen AG, Matthias Mueller, dan CEO BMW AG Harald Krueger guna membahas hal tersebut untuk menghindari perpecahan antar mitra koalisinya.
Merkel memiliki tujuan untuk menjaga industri otomotif di Jerman yang merupakan rumah bagi Mercedes-Benz, Audi, Porsche, VW, dan BMW untuk dapat berkompetisi secara global.
Secara total, hanya lebih dari 30 ribu mobil listrik telah terdaftar dengan tujuan mengurangi gas emisi.
"Jelas sekali, setiap perubahan kebijakan akan berdampak tidak hanya pada penjualan lokal dan manufaktur dalam negeri tetapi juga industri otomotif di luar negeri," kata Arndt Ellinghorst, seorang analis Evercore ISI yang berbasis di London.
Gabriel mengusulkan untuk menawarkan insentif 5 ribu euro per mobil hingga tahun 2020.
"Jika kita tidak mampu menarik para pembeli membeli produk dalam negeri, maka kendaraan akan tetap mahal," kata Gabriel.
Dengan rencana pemerintah untuk menyediakan miliaran euro untuk memberikan bantuan bagi lebih dari 1 juta pengungsi yang memasuki Jerman tahun lalu, Schaeuble menentang pengeluaran pemerintah yang pada dasarnya untuk membantu orang membeli mobil yang lebih mahal.
"Itu bukanlah tugas pemerintah untuk membantu meningkatkan penjualan mobil," tegas Schaeuble.