Bisnis.com, JAKARTA-- Mobil penumpang dengan harga di bawah Rp300 juta berkapasitas dapur pacu di kisaran 1.000 cc hingga 1.500 cc masih mendominasi pasar otomotif Indonesia.
Dari sekian banyak merek dan segmen yang bertarung di bawah harga tersebut, Bisnis merangkumnya menjadi sepuluh besar dengan penjualan tertinggi.
Kesepuluh merek dengan penjualan tertinggi itu adalah Toyota Avanza, Toyota Agya, Honda Mobilio, Honda HR-V, Daihatsu Xenia, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Ertiga, Toyota Rush dan Datsun Go +.
Jika diakumulasi, total penjualan kesepuluh merek tersebut pada Januari-November 2015 mencapai 418.293 unit. Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 44,5% terhadap total penjualan otomotif nasional pada periode yang sama yang mencapai 940.616 unit.
“Pertimbangan nomor satu untuk membeli mobil adalah harga,” ujar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengomentari hal tersebut kepada Bisnis, Senin (21/12/2015).
Menurutnya, kisaran harga tersebut merepresentasikan mayoritas daya beli konsumen otomotif di Tanah Air. Hal itu pun tak lepas dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia di kisaran US$4.000 per tahun.
Tren itu dinilainya akan bergerak dinamis seiring pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia ke depan. Jongkie menambahkan, setelah harga, konsumen akan mempertimbangkan merek, konsumsi bahan bakar, warna mobil, suku cadang, ketangguhan mesin, kapasitas penumpang, resale value, model, hingga promosi dari dealer.
Harga
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengamini Jongkie. bahwa harga menjadi pertimbangan utama konsumen membeli kendaraan. Dari hasil riset pihaknya, plus minus sekitar 75% konsumen mobil di negeri ini berdaya beli dengan harga di bawah Rp300 juta.
“Struktur pendapatan di Indonesia kurang lebih 75% memungkinkan orang beli mobil di bawah Rp300 juta. Faktor utamanya tetap daya beli dan pendapatan,” ucapnya kepada Bisnis dalam kesempatan berbeda.
Pihaknya pun membagi dua kategori konsumen yang membeli mobil dilihat dari kapasitas penumpang. Kategori pertama adalah konsumen dengan umur di bawah 30 tahun yang mayoritas menyukai mobil dengan five seater. Kedua, konsumen di atas umur 30 tahun cenderung memilih kendaraan dengan kapasitas tujuh penumpang.
“Dan yang seven seater ini ternyata lebih banyak,” cetusnya.
General Manager Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin menyebut, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, dalam kurun lima tahun terakhir tren konsumen terhadap pembelian mobil cenderung berubah.
Dalam lima tahun terakhir pilihan utama membeli mobil didasarkan pada hemat bahan bakar. Sebelumnya, konsumen cenderung membeli mobil karena desain dan tenaga pada mesin. Di sisi lain, mobil berkapasitas mesin yang relatif kecil di Indonesia mayoritas di-setting dengan harga Rp300 juta ke bawah.
“Sehingga kapasitas mesin yang dicari cenderung yang kecil di kisaran 1.000 cc hingga 1.500 cc. Ini berbanding lurus dengan harga dan kebetulan mayoritas di bawah Rp300 juta,” cetusnya.
Bahkan, Budi berasumsi ke depan porsinya bisa lebih besar terhadap total pasar. Terlebih, kehadiran segmen low cost green car (LCGC) yang menyasar first car buyer.
Davy J. Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengamini Jongkie. Dengan pendapatan per kapita saat ini mayoritas konsumen akan berdaya beli di kisaran harga Rp300 juta ke bawah.
“Sudah pasti ini erat kaitannya dengan daya beli. Ini sejalan dengan pendapatan per kapita penduduk,” ucapnya.
Sepuluh Produk Mendominasi
Dari segi produk, Toyota Avanza andalan PT Toyota Astra Motor (TAM) di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) sudah terjual 125.506 unit. Dikutip dari situs resmi TAM, kendaran ini dibanderol dengan rentang harga Rp180,6 juta hingga Rp226,9 juta.
Avanza dihadirkan dengan dua varian mesin yaitu 1.3 G M/T dan 1.5 G M/T. Keduanya bertipe IL, 4CYL, 16 V, DOHC, Dual VVT-I dengan kapasitas tangka maksimum 45 liter bensin. Mesin 1.3 G M/T berkapasitas 1.329 cc dengan daya maksimum 96,5 Ps pada 6.000 rpm.
Torsi maksimum yang dihasilkan 12,3 Kgm pada 4.200 rpm.Mesin 1.5 G M/T berkapasitas 1.496 cc dengan daya maksimum 104 Ps pada 6.000 rpm. Torsi maksimum yang dihasilkan 13,9 Kgm pada 4.200 rpm.
Mobil terlaris kedua masih dari Toyota yaitu jagoannya di segmen low cost green car (LCGC), Agya, yang penjualannya sudah mencapai 51.908 unit. Kendaraan tersebut dibanderol dengan rentang harga Rp109,83 juta hingga 132,46 juta.
Agya dilengkapi mesin Toyota seri 1KR 12, DOHC 3 silinder 12 katup. Mesin itu memiliki kapasitas 998 cc yang mampu memuntahkan daya maksimal sebesar 65,3 HP pada putaran mesin 6.000 rpm. Sementara untuk torsinya adalah sebesar 88 Kgm pada 3.600 rpm.
Di peringkat ketiga kendaraan terlaris adalah Mobilio. Jagoan PT HPM di segmen LMPV tersebut sudah terlego hingga 41.189 unit. Dikutip dari situs resmi HPM, mobil yang mengaspal dari awal 2014 itu dihargai dengan rentang Rp176,5 juta hingga Rp233 juta.
Pada dapur pacunya, Mobilio dilengkapi mesin 1.5 L SOHC 4 silinder segaris, 16 katup i-VTEC + DBW. Mesin itu berdaya maksimum hingga 88 Kw pada putaran 6.600 rpm serta torsi maksimum 145 Nm pada putaran mesin 4.600 rpm.
Produk terlaris keempat datang kembali dari PT HPM dengan produk anyar HR-V. Produk ini cukup fenomenal, karena laris manis tahun ini sebagai debut pertamanya di pasar otomotif Tanah Air dengan penjualan mencapai 34.469 unit.
Dari segi harga, ada empat model yang dibanderol di bawah Rp300 juta yaitu varian HR-V 1.5L A, S, S CVT, dan E CVT dengan rentang harga Rp249 juta hingga Rp 294 juta. Dari segi mesin, sebenarnya Honda HR-V disajikan dalam dua varian yaitu 1.5 L SOHC dan 1.8L SOHC.
Keduanya berjenis SOHC silinder segaris, 16 katup i-VTEC + DBW. Untuk 1.5L SOHC i-VTEC + DBW, diaplikasikan pada tipe A, S, S CVT, dan E CVT. Mesin itu berkapasitas 1.497 cc dengan tenaga maksimal 120 PS pada 6.600 rpm dan torsi sebesar 145 Nm pada 4.600 rpm.
Adapun mesin 1.8L SOHC i-VTEC dipasang pada Honda HR-V tipe Prestige dan Special Edition JBL Audio. Mesin berkapasitas 1799 cc tersebut mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 139 PS pada 6.500 rpm serta torsi sebesar 169 Nm pada 4.300 rpm. Harga ttipe ini diatas Rp300 juta.
Mobil terlaris kelima adalah andalan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di segmen LMPV, yaitu Xenia dengan penjualan yang sudah menapak 33.440 unit. Dikutip dari situs resmi ADM mobil tersebut dibanderol Rp151,65 juta hingga Rp205,8 juta.
Dari segi mesin, ADM menghadirkan dua varian yaitu 1.0 dan juga 1.3. Mesin 1.0 liter diterapkan pada tipe D dan M. Mesin berkapasitas 989 cc itu bertipe EJ-VE DOHC VVT-i 3 silinder dan memiliki 16 katup.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 63 PS pada putaran 5600 rpm dan torsi maksimal sebesar 9,2 Nm pada 3600 rpm. Untuk varian kedua merupakan mesin tipe 1NR-VE DOHC Dual VVT-i.
Mesin tersebut dipasang pada tipe X dan R. Kapasitas mesin yang kedua ini lebih besar, yakni sebesar 1329 cc. Tenaga yang dihasilkan mencapai 97 PS pada 6000 rpm dengan torsi maksimal 12,3 Nm pada 4200 rpm.
Mobil terlaris berikutnya masih dari ADM yaitu Ayla sebagai andalan di kelas LCGC. Penjualannya sudah menapak 31.905 unit. Mobil yang dipasarkan sejak 2013 itu kini dibanderol Rp84,55 juta hingga Rp123,3 juta.
Ayla menerapkan mesin seri D26F 1KR-DE dengan kapasitas 998 cc DOHC 3 silinder, dan 12 katup. Ayla sanggup menghasilkan tenaga maksimal hingga 65 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi maksimal 8,7 Kgm pada putaran mesin 3.600 rpm.
Produk terlaris ketujuh kembali datang dari HPM. Kali ini melalui andalannya di kelas LCGC yaitu Brio Satya dengan penjualan yang sudah mencapai 28.653 unit. Mobil yang dipasarkan sejak 2013 itu kini dilabeli dengan rentang harga Rp118,9 juta hingga Rp129,9 juta.
Brio Satya mengadopsi mesin i-VTEC + DBW 1.2L SOHC silinder segaris. Mesin tersebut memiliki kapasitas mencapai 1.198 cc. Dengan mesin tersebut tenaga maksimum yang dihasilkan hingga 88 Ps pada putaran 6.000 rpm, dan torsi maksimum sebesar 109 Nm pada putaran 4.500 rpm.
Ertiga
Di urutan kedelapan ada produk LMPV andalan PT SIS, Ertiga, yang penjualannya sudah mencapai 28.414 unit. Dikutip dari situs resmi SIS, Ertiga dibanderol dengan rentang harga Rp179 juta hingga Rp216,5 juta.
Ertiga dilengkapi mesin K14B DOHC 4 silinder segaris 16 katup dengan kapasitas mesin 1.400 cc. Mesin berjenis Variable Valve Timing (VVT) itu didukung oleh fitur Multi Point Injection (MPI) serta Metal Timing Chain dan Drive Wire Technology.
Mesin ini sanggup memuntahkan daya maksimum sebesar 92 PS pada putaran mesin 6.000 rpm, serta torsi sebesar 130 Nm pada putaran mesin 4.000 rpm.
Pada posisi kesembilan, produk terlaris ditempati Toyota Rush. Andalan TAM di kelas low sport utility vehicle (LSUV) tersebut penjualannya sudah mencapai 24.465 unit. Mobil tersebut memiliki rentang harga Rp228,7 juta hingga Rp252,25 juta.
Rush mengadopsi mesin 3SZ-VE berkapasitas 1.5 liter dengan 4 silinder segaris yang memiliki 16 katup DOHC dengan sistem VVT-i. Dapur pacu yang diterapkan pada Rush itu sanggup menghasilkan tenaga maksimal mencapai 109 PS pada putaran mesin 6.000 RPM dan torsi maksimal mencapai 14.4 Kgm.
Produk terlaris kesepuluh datang dari PT NMI dengan andalannya di segmen LCGC yaitu Datsun Go +. Dikutip dari situs resmi NMI penjualan mobil tersebut sudah mencapai 18.344 unit dengan kisaran rentang harga Rp92,85 juta hingga Rp115 juta.
Datsun GO+ mengandalkan mesin seri HR12DE yang merupakan platform dari mesin Nissan March. Mesin tersebut merupakan DOHC 3 silinder yang memiliki kapasitas 1198 cc. Tenaga maksimal yang dihasilkan mencapai 50 KW pada putaran mesin 6000 rpm dan torsi sebesar 104 NM pada putaran mesin 4000 rpm.