Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Otomotif di AS Melonjak, Kredit Kendaraan Ikut Terpacu

Permintaan pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor di Amerika Serikat terus meningkat tajam di tengah penguatan tingkat pinjaman kartu kredit pada Oktober 2015.
Amerika/Ilustrasi
Amerika/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor di Amerika Serikat terus meningkat tajam di tengah penguatan tingkat pinjaman kartu kredit pada Oktober 2015.

Tingkat pinjaman diperkirakan masih akan terus naik di tengah melonjaknya penjualan otomotif yang akan melampaui rekor 18 juta unit pada November 2015.

Pada Oktober lalu, tingkat pinjaman konsumen sempat membeku, yang menggambarkan saldo kartu kredit penduduk AShanya mencatatkan kenaikan terendah dalam 8 bulan terakhir.

Secara total, kenaikan pinjaman mencapai US$16 miliar menyusul lonjakan sebesar US$28,6 miliar bulan lalu, demikian diungkapkan oleh Federal Reserve AS.

Sementara itu, tingkat revolving loan (pinjaman yang telah dilunasi namun masih dapat ditarik kembali sesuai kebutuhan debitur) naik US$179 juta setelah bulan sebelumnya sempat naik US$6,7 miliar.

Lapangan Pekerjaan Bertambah

Meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan berdampak pada semakin menguatnya neraca keuangan dan naiknya jumlah
pendapatan rumah tangga sehingga meningkatkan kepercayaan diri warga AS untuk mengajukan kredit lebih besar.

Di lain pihak, jumlah non-revolving loan (kredit yang tidak dapat ditarik secara berulang-ulang) termasuk pinjaman untuk biaya kuliah dan pembiayaan otomotif, naik US$15,8 miliar setelah sempat naik sebesar US$21,9 miliar bulan sebelumnya.

Berdasarkan median estimasi dari 30 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, total pinjaman diprediksi akan naik US$20 miliar dengan estimasi kenaikan dari US$12,7 miliar hingga US$27 miliar.

The Fed mengungkapkan saat ini jumlah pinjaman konsumen tidak disokong dari sektor real estate seperti KPR.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper