Bisnis.com, JAKARTA-- Dulu, Gubernur DKI Jakarta (saat itu) Joko Widodo alias Jokowi, menggembar-gemborkan mobil Esemka, buah karya siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Isu ini kencang sekali bergulir, terkhusus menjelang kampanye Pemilu Presiden 2014, mobil Esemka jadi "bintang" yang dia usung.
Kini, setelah menjadi Presiden ketujuh Indonesia, maka pertanyaannya: ke manakah arah perwujudan mobil Esemka ini? Apa kabarnya mobil Esemka ini?
SIMAK: Seumur Hidupnya, Ivan Gunawan 2 Kali Jatuh Cinta
Alih-alih dibuat massal mobil Esemka ini, pemerintah malah mendorong produksi mobil murah akrab lingkungan (low cost green car) yang diajukan produser mobil dari Asia, yang menguasai pasar otomotif nasional.
"Esemka mau didorong untuk bisa menjadi produsen mobil, memang bukan mobil nasional. Karena kalau mobil nasional itu masuk dalam program pemerintah," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, di Jakarta, Kamis (12/11/2015).
SIMAK: RESHUFFLE KABINET: Terjadi bila Untungkan Jokowi
Dalam hal ini, lanjut dia, Kementerian Perindustrian tengah mengkaji mengembangkan pusat otomotif, yang rencananya akan dibangun di daerah Solo dan Yogyakarta.
"Kami berharap bakat-bakat terpendam anak-anak muda di daerah lahirnya Esemka itu bisa dikembangkan," kata Putu.
Uji Sederhana
Menutu Putu, pusat otomotif itu bisa digunakan untuk lembaga uji sederhana, sebelum memasuki pengujian lebih rinci, dalam mengembangkan industri otomotif nasional.
"Artinya, kami mengupayakan agar mereka bisa tumbuh menjadi satu industri otomotif yang baik dan benar. Inikan karya anak bangsa, harus disalurkan," ujar Putu.
Sementara itu, dalam peluncuran mobil Esemka, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan, mobil tersebut kemungkinan besar akan diarahkan sebagai mobil angkutan pertanian dan pedesaan.
Mengingat medan operasionalnya yang tidak sebaik di perkotaan, dan cara mengoperasikannya untuk modal usaha yang cenderung diperlakukan "keras", mobil Esemka itu nanti harus benar-benar kuat dan tangguh.
SIMAK: "Angker Bir" Bekasi Menanti Jalur Dwi Ganda
"Kami membicarakan masalah angkutan pertanian, pedesaan, itu yang kami siapkan dan akan kami produksi sendiri," kata Husin.
Dikatakan, untuk kebutuhan angkutan perkebunan, pertambangan, atau di pedesaan jika memungkinkan akan diproduksi sendiri di dalam negeri.
BACA JUGA:
Polemik Bantargebang: Kontrak Godang Tua Jaya Diputus Februari 2016