Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Kabinet Jepang menyetujui gerakan "Deklarasi untuk menjadi Negara negara dengan Teknologi Informasi (TI) termaju di dunia".
Dalam persetujuan yang diumumkan pada Juni 2015 itu sebagaimana dikutip laman Tokyo Motor Show 2015 (21/10/2015) disebutkan bahwa pada tahun 2018, kematian akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) akan turun di bawah angka 2.500 jiwa.
Di tahun 2020 mendatang, Jepang akan membangun infrastruktur lalu lintas teraman di dunia dengan mengurangi secara besar-besaran kemacetan lalu lintas.
Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah yang diambil yaitu penciptaan sistem otonom dan data sharing antarkendaraan satu dengan kendaraan lainnya di jalan yang dimaksudkan untuk meningkatkan sistem bantuan yang lebih maju bagi para pengendara.
Januari kemarin, Audi telah mendemonstrasikan sistem mengemudi otonom pada rute sepanjang 900 km dari California (Silicon Valley) menuju Nevada (Las Vegas) yang merupakan tempat ajang Consumer Electronic Show diadakan. Di lokasi yang sama, Mercedes-Benz turut meluncurkan mobil dengan autonomous driving concept.
Sementara itu di bulan Juni, BMW telah mengumumkan penjualan kendaraan baru dengan sistem parkir otomatis. Selain itu, sejumlah perusahaan TI di AS seperti Google dan Apple telah melakukan pembuktian uji konsep percobaan guna mengembangkan bisnis mereka di bidang teknologi autonomous driving.
Pengembangan terkait sistem autonomous driving di berbagai negara telah mencuri perhatian, namun bukan berarti para produsen dan pemasok otomotif di Jepang telah ketinggalan jauh di belakang.
ITS World Congress ke-21 di Detroit pada bulan September 2014 silam menjadi lokasi bagi Toyota dan Honda untuk menunjukkan sistem bantuan pengendara yang muktahir di jalan umum yang menjamin jarak tetap antara mobil pengemudi dengan mobil yang berada di depannya.
Pada Juli 2014, Nissan pun turut memperkenalkan jadwal peluncuran untuk sistem autonomous driving miliknya yaitu akan dirilis pada tahun 2020 mendatang.
Namun, mobil dengan sistem mengemudi otonom tersebut dapat menjadi transportasi yang lebih aman dan ‘bebas’ yang akan mengurangi kemungkinan kecelakaan lalu lintas maupun mengurangi kemacetan serta mengurangi dampak lingkungan dan membantu perjalanan bagi para orang tua dan orang berkebutuhan khusus ke rumah sakit ataupun ke pasar.
SMC 2015 akan menjadi lokasi pendemonstrasian sistem autonomous driving serta sebuah simposium internasional terkait sistem tersebut. Selain para produsen otomotif Jepang yang hadir, sejumlah ahli di bidang sistem sosial dan perencanaan kota dari Jepang maupun luar Jepang turut diundang sehingga acara tersebut diharapkan menjadi sebuah ajang debat untuk prospek sistema autonomous driving di masa depan.