Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Gambaran Penjualan Grup Astra International Selama September

Penjualan otomotif pabrikan yang tergabung dalam Grup Astra International pada September 2015 menurun tipis yakni 2,9% untuk mobil dan 1,3% bagi sepeda motor
PT Astra Internasional/Bisnis.com
PT Astra Internasional/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Daya beli konsumen yang menggambarkan daya serap pasar atas produk otomotif tahun ini membuat pabrikan otomotif harus menahan diri menggenjot produksinya.

Kondisi penjualan yang melambat seiring kondisi perekonomian, membuat pabrikan harus menyesuaikan pasokan ke setiap agen atau dealer. Dampaknya, penjualan pun menjadi stagna atau malah menurun.

Penurunan penjualan produk otomotif juga dirasakan pabrikan yang tergabung dalam Grup Astra International. Pada September 2015, penjualan menurun tipis yakni  2,9% untuk mobil dan 1,3% bagi sepeda motor.

Merujuk data penjualan yang dirilis Grup Astra International, pada September penjualan mobil grup tersebut mencapai 47.526 unit sedangkan untuk kendaraan roda dua mencapai 425.458 unit. Di sisi lain capaian penjualan mobil Grup Astra International pada Agustus sebanyak 48.949 unit.

Sementara itu untuk penjualan sepeda motor di bulan kedelapan mencapai 430.953 unit.

Terkait kinerja yang menurun tipis tersebut, Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman angkat bicara. Menurutnya, penurunan itu tak signifikan sehingga pasar pada September dibandingkan Agustus dikatakan stagnan.

Di sisi lain, hasil tersebut diakui Yulian sebagai wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler. Dia menyebut stagnasi itu terjadi lantaran pabrikan harus menyelaraskan pasokan ke diler agar sesuai dengan daya serap konsumen. Maklum saja, daya beli konsumen belum terlalu bagus karena pelambatan ekonomi.

“Sebenarnya jumlah tersebut masih flat sehingga kami tidak menganggapnya sebagai penurunan. Di sisi lain hasil penjualan tersebut karena masing-masing agen tunggal pemegang merek (ATPM) menyesuaikan pasokan dengan dinamika pasar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (15/10).

Dari capaian pada Agustus tersebut, untuk kontribusi penjualan mobil masih didominasi oleh merek Toyota yang mencapai 32.429 unit. Disusul oleh merek Daihatsu yang mencapai 13.293 unit kemudian Isuzu 1.719 unit, UD Trucks 80 unit dan Peugeot 5 unit.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Toyota terjual 32.016 unit, Daihatsu 15.808 unit, Isuzu 1.044 unit, UD Trucks 80 unit dan Peugeot 1 unit. Sementara itu, untuk pabrikan sepeda motor Grup Astra hanya dihuni oleh merek Honda.

Di sisi lain Yulian mencermati memasuki kuartal ketiga tahun ini konsumen cenderung lebih berani membelanjakan uangnya di sektor otomotif. Pasalnya sebelum Agustus pasar mobil Grup Astra jarang menembus angka 47.000 unit.

Pada Januari hanya 43.770 unit, Februarimenjadi 43.488 unit, bulan berikutnya 49.951 unit, bulan keempat 46.395 unit sedangkan pada Mei 39.412 unit, Juni 39.758 unit dan Juli menurun drastis menjadi 23.110 unit karena faktor libur Lebaran.

Pun demikian dengan penjualan sepeda motor, capaian Agustus dan September menjadi yang tertinggi. Karena sebelumnya penjualan terbanyak hanya mencapai 370.000 unit lebih.

“Ini menandakan daya beli kelihatan meningkat. Yang sebelumnya wait and see sekarang lebih berani belanja termasuk di kendaraan niaga,” lanjutnya.

Dengan capaian hingga September tersebut, penjualan mobil Grup Astra International sepanjang tahun ini sudah menapak 382.359 unit. Jumlah tersebut mencaplok  50% pangsa pasar dari total penjualan semua merek sebanyak 764.683 unit.

Khususnya di pasar mobil Yulian menyebut pihaknya selalu mempertahankan pangsa pasar di kisaran 45% hingga 55%. “Sebutlah pasar sampai akhir tahun di kisaran 950.000 unit hingga 1 juta unit, pangsa pasar kami akan di kisaran 44% hingga 55%,” cetusnya.

Sedangkan untuk sepeda motor, raihan hingga bulan kesembilan Grup Astra mencapai 3,266 juta unit. Dengan jumlah tersebut mendapuk Honda menguasai 67,7% pangsa pasar dari total penjualan yang sebanyak 4,821 juta unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper