Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN OTOMOTIF: TAM Jaga Pasokan

Manejemen PT Toyota Astra Motor mengambil langkah hati-hati dalam menggenjot pasar di sisa tahun ini dengan menjaga pasokan produknya ke dealer
TAM jaga pasokan/-
TAM jaga pasokan/-

Bisnis.com, JAKARTA— Manejemen PT Toyota Astra Motor mengambil langkah hati-hati dalam menggenjot pasar di sisa tahun ini dengan menjaga pasokan produknya ke dealer.

Hal itu diutarakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmah Samulo. Menurut dia, usaha tersebut dilakukan pihaknya dalam menyikapi kondisi ekonomi yang belum stabil.

“Menggenjot pasar akhir tahun ini kami harus hati-hati karena berkaitan dengan supply dan demand. Kami harus amati betul kemampuan daya serap pasar seperti apa, jika sudah kami harus perkirakan setting pasokan dari TAM berapa ke dealer,” ujarnya kepada Bisnis.

Merujuk data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil merek Toyota secara wholesales pada periode Januari-September 2015 mencapai 240.844 unit. Sedangkan penjualan Toyota secara ritel pada kurun waktu yang sama tercatat 235.967 unit.

Melihat raihan tersebut selisih pasokan dan permintaan TAM relatif normal yaitu sekitar 4.877 unit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, selisih tersebut terbilang kecil. Pasalnya pada sembilan bulan pertama tahun lalu pasokan TAM ke diler mencapai angka 311.623 unit.

Sedangkan penjualan dari diler ke tangan konsumen pada periode yang sama sebanyak 295.512 unit. Sehingga selisih pasokan dan permintaan mencapai 16.111 unit.

Langkah TAM untuk lebih menyesuaikan pasokan sepanjang tahun ini yang berakibat pada selisih pasokan dan permintaan lebih kecil dari tahun lalu sangat wajar. Selain karena daya serap pasar yang terganggu palambatan ekonomi, sangat memungkinkan ada sedikit limpahan setok dari tahun lalu di diler.

Samulo berharap, langkah tersebut ke depan dapat menjaga pasokan dan permintaan yang lebih seimbang.

“Agar stok tidak menumpuk karena kami tidak mau merusak pasar dengan skema diskon besar-besaran yang berdampak negatif ke pasar otomotif,” ujarnya.

Di sisi lain dia enggan memperkirakan capaian TAM hingga akhir tahun karena kondisi ekonomi yang terjadi berdampak pada pasar yang sulit ditebak. Akan tetapi dia berharap setidaknya pada semester II/2015 pihaknya dapat menyamai raihan di paruh pertama tahun ini.

Pada semester pertama 2015 penjualan Toyota secara wholesales mencapai 162.953 unit. Sedangkan secara ritel penjualan TAM pada periode yang sama sebanyak 167.663 unit. Atau rata-rata 27.150 unit per bulan untuk wholesales dan 27.940 untuk penjualan secara ritel.

Sementara itu, penjualan Toyota di sepanjang paruh kedua tahun ini baru mencapai 77.891 unit. Dengan demikian rata-rata penjualan yang dibukukan per bulan sebanyak 25.960 unit. Sedangkan secara ritel penjualan TAM sepanjang semester kedua tahun ini menapak 68.304 unit.

Sehingga rata-rata penjualan TAM per bulan di tataran ritel sepanjang paruh kedua tahun ini menapak jumlah 22.768 unit. Melihat raihan tersebut, cukup berat bagi TAM untuk mengejar penjualan di semester II/2015 agar menyamai raihan pada semester pertama karena rerata penjualan pada paruh pertama tahun ini lebih besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler