Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Royal Enfield Kepincut Pasar Indonesia

Pabrikan sepeda motor asal India, Royal Enfield, kepincut pasar Indonesia dengan mulai memperkenalkan produknya secara resmi di ajang GIIAS 2015
Ilustrasi-Kemacetan lalu lintas di Jakarta/Antara
Ilustrasi-Kemacetan lalu lintas di Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan sepeda motor asal India, Royal Enfield, kepincut pasar Indonesia dengan mulai memperkenalkan produknya secara resmi di ajang GIIAS 2015.

Head of International Business Royal Enfield Arun Gopal mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pabrikan yang lahir di Inggris tersebut untuk memasarkan produknya di Indonesia. Pertama,Indonesia merupakan pasar sepeda motor ketiga terbesar di dunia setelah India dan China.

Selain itu, Indonesia merupakan pasar sepeda motor terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kedua, dari sisi demografi sekitar 42% penduduk Indonesia berusia di kisaran 24 tahun hingga 50 tahun yang merepresentasikan pasar sepeda motor tersebut.

Ketiga, budaya pecinta sepeda motor premium berkapasitas mesin 250 cc ke atas yang dicerminkan melalui club sepeda motor cukup besar.

“Indonesia merupakan pasar yang strategis bagi Royal Enfield, kami akan membangun eksistensi dimulai dari Jakarta dan jika responnya baik kami akan memperluas ke kota-kota besar lainnya. Di GIIAS 2015 kami ingin memperkenalkan dulu jajaran produk kami,” ujarnya, Senin (24/8).

Menurutnya, dalam jangka waktu dekat ini pihaknya akan membuka satu unit diler utama di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Setelah itu, pasar di pulau Bali menjadi prioritas berikutnya di susul kota-kota seperti Bandung dan Jogjakarta.

Arun merasa optimistis produknya bisa diterima di pasar Indonesia. Sebabnya, lanjut dia, di Indonesia hanya sedikit pabrikan yang bermain di kapasitas mesin kelas menengah. Royal Enfield menawarkan sepeda motor dengan kapasitas dapur pacu 250 cc hingga 750 cc.

Di sisi lain, optimisme tersebut didorong oleh model sepeda motor yang ditawarkan dengan mengusung konsep retro. Royal Enfield tetap mempertahankan warisan model klasik tersebut dari awal kehadiran saat memproduksi sepeda motor pertamanya pada 1901.

Dia menyebut, pembukaan diler utama tersebut akan dilakukan tahun ini. Meski demikian, Arun tidak mengatakan secara pasti waktunya dan kapan perluasan pasar ke kota-kota besar lainnya itu akan dilakukan.

Saat ini ada tiga produk utama Royal Enfield yang dipasarkan di Indonesia yaitu Bullet dan Classic dengan kapasitas mesin 500 cc, serta Continental GT 535 cc.

Head of Marketing Royal Enfield Abhijit Singh Brar mengatakan, meski kapasitas mesinnya mencapai 500 cc produk tersebut tetap cocok digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti kendaraan untuk bekerja. Sehingga, pihaknya membidik pasar yang lebih luas dari sekadar pehobi.

“Di pasar global produk kami digandrungi konsumen dengan rentang usia 18 tahun hingga 55 tahun. Dari hal tersebut target konsumen kami dilihat dari mindset, yang ingin tampil dengan kapasitas mesin menengah dan bergaya seperti Royal Enfiled,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia Ade Sulistioputra selaku agen pemegang merek Royal Enfield mengatakan, saat ini pihaknya belum menentukan target penjualan. Pihaknya ingin melihat perkembangan pasar setelah diler utama dibuka.

Di sisi lain, dia mengamini Arun yang optimistis produk tersebut akan laris di Indonesia. Dia mencontohkan, selama tiga hari GIIAS dihelat, 500 orang pengunjung menyatakan ketertarikannya terhadap produk sepeda motor tersebut.

“Nanti mereka akan kami follow up saat sepeda motor ini resmi dipasarkan,” tuturnya.

Di Indonesia, varian Royal Enfield Classic diperkirakan akan menjadi tulang punggung penjualan. Untuk harga, pihaknya belum memasang banderol resmi. Tapi Ade menjamin harganya akan lebih rendah dari importir umum.

Dia pun memastikan, varian Classic dan Bullet akan dibanderol di bawah Rp200 juta. Sedangkan Continental GT harganya akan disesuaikan dengan PPNBM 125% karena kapasitas mesinnya di atas 500 cc.

Arun menambahkan, pihaknya terjun ke pasar Indonesia untuk memperluas pasar secara global setelah mendulang penaikan penjualan pada tahun lalu yang mencapai 70%. Pada 2014 penjualan pihaknya di seluruh dunia mencapai lebih dari 300.000 unit dan ingin ditingkatkan menjadi 450.000 unit tahun ini.

Jika pasar di Indonesia berkembang, pihaknya sedang merencanakan pembangunan fasilitas perakitan yang akan menutup permintaan pasar di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, produknya di Indonesia langsung diimpor secara utuh dari India.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler