Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEPEDA MOTOR: Penjualan Juli Terkecil Sepanjang 2015

Total penjualan secara wholesales sepeda motor pada Juli hanya mencapai 439.245 unit dan menjadi yang terkecil sepanjang tahun ini
Seorang melintasi deretan motor yang akan didistribusikan ke dealer di Makassar, pekan lalu. /Bisnis.com
Seorang melintasi deretan motor yang akan didistribusikan ke dealer di Makassar, pekan lalu. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Total penjualan secara wholesales sepeda motor pada Juli hanya mencapai 439.245 unit dan menjadi yang terkecil sepanjang tahun ini.

Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), adapun penjualan sepeda motor setiap bulan pada periode Januari-Juni 2015 secara berturut-turut adalah, 513.816 unit, 570.524 unit, 562.185 unit, 538.746 unit, 482.691 unit, dan 588.675 unit.

Menurut Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, penurunan pasar pada Juli yang mencapai sekitar 25,4% dari raihan bulan sebelumnya dikarenakan faktor Lebaran. Momentum Lebaran biasanya mengatrol penjualan pada bulan sebelum hari raya itu dihelat.

Sedangkan saat bulan di mana Idul Fitri terjadi, secara musiman pasar memang akan merosot. Hal ini dikarenakan hari kerja yang lebih pendek terpotong libur Lebaran dibandingkan bulan-bulan yang lain.

“Penjualan jelas berkurang kerena hari kerja lebih pendek terpotong libur,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/8).

Di sisi lain, lanjut dia, AISI melihat di bulan tersebut dijadikan kesempatan bagi pabrikan untuk menyelaraskan setok di pasar. Penyesuaian pasokan ke diler harus disesuaikan terlebih permintaan di pasar berkurang seiring pelambatan ekonomi.

Penjualan pada Juli 2015 itu pun menjadi yang terkecil jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2014 dan 2013. Pada bulan ketujuh tahun lalu jumlahnya mencapai 539.171 unit, sedangkan pada Juli 2013 raihannya sebanyak 704.019 unit.

Dengan raihan pada Juli 2015 tersebut, total penjualan sepanjang tujuh bulan di tahun ini mencapai 3,695 juta unit. Jumlah tersebut pun menjadi yang terkecil setidaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada periode Januari-Juli 2014 jumlahnya mencapai 4,755 juta unit.

Sedangkan pada periode yang sama dua tahun lalu capaiannya menapak jumlah 4,643 juta unit. Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengamini Sigit terkait penurunan akibat terpotong libur Lebaran tersebut.

Apa lagi, lanjut dia, dari pantauan AHM seminggu setelah Lebaran saja penjualan merosot di kisaran 20% hingga 25%. Di sisi lain, seminggu sebelum Lebaran pabrikan sudah tidak bisa melakukan distribusi produk mengingat perusahaan ekspedisi menurut regulasi harus sudah menghentikan operasi.

“Pasti turun setelah Lebaran demand pasti merosot karen hari kerjanya pendek. Hilang 10 hari mulai tanggal 12 sudah tidak bisa ngirim motor,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengatakan hal serupa. Bahkan Kawasaki melihat pasar pada awal Juli sudah menurun. Dia berasumsi pada waktu tersebut masyarakat masih memprioritaskan uang untuk keperluan bahan pokok saat puasa.

Pada minggu kedua Juli dia menganalisis pasar sedikit merangkak naik. Hal ini dipengaruhi tunjangan hari raya yang sudah turun.

“Diler awal Juli diler banyak yang curhat market drop, tapi mulai membaik lagi minggu kedua tepat sebelum Lebaran naik lagi. Konsumen spend money buat persiapan Lebaran, kalau sudah ada tabungan lebih baru DP motor,” tuturnya.

Di sisi lain, pelaku usaha menilai pasar akan kembali terkatrol pada Agustus. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, penjualan setelah Lebaran cenderung merangkak naik.

Bahkan, Sigit memperkirakan penjualan pada Agustus akan kembali terkatrol di kisaran 15% hinggaa 20% dibandingkan dengan Juli. Saat ditanyai kemungkinan penaikan di bulan setelah Agustus, dia mengutarakan hal itu akan bergantung pada situasi ekonomi ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper