Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN SEPEDA MOTOR: APM Ramai-ramai Turunkan Target Penjulan

Lesunya pasar sepanjang semester pertama tahun ini mendorong agen pemegang merek (APM) untuk menurunkan target penjualannya
Seorang melintasi deretan motor yang akan didistribusikan ke dealer di Makassar, pekan lalu. /Bisnis.com
Seorang melintasi deretan motor yang akan didistribusikan ke dealer di Makassar, pekan lalu. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Lesunya pasar sepanjang semester pertama tahun ini mendorong agen pemegang merek (APM) untuk menurunkan target penjualannya.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merevisi target penjualan tahun ini menjadi 2,1 juta unit dari target awal sebanyak 2,550 juta unit.

 “Target kami akan jadi 2,1 juta unit. Total pasar turun cukup besar sehingga sulit kejar target di semester dua,” kata Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti belum lama ini.

Merujuk data AISI, penjualan Yamaha pada paruh pertama tahun ini hanya 973.560 unit. Jumlah tersebut lebih kecil jika diandingkan dengan raihan pada periode yang sama pada 2013 dan 2014 yaang masing-masing sebanyak 1,279 juta unit dan 1,335 juta unit.

Sedangkan pada 2013 dan 2014 total penjualan Yamaha mencapai 2,495 juta unit dan 2,390 juta unit. Penurunan target penjualan pun dilakukan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) dengan merevisi jumlah yang dipatok tahun ini sekitar 157.000 unit menjadi sekitar 117.000 unit.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengatakan, jumlah tersebut disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini.

“Ada revisi target karena AISI sudah mengubah, kami meeting dengan main dealer revisi target sampai minus sekitar 24% menjadi 117.000 unit,” katanya.

Menurut Michael, pihaknya harus menerima kenyataan bahwa di sisa tahun ini ada kemungkinan daya beli masyarakat kembali menurun. Mengingat nilai tukar rupiah tidak kunjung stabil, sedangkan mayoritas produk belum sepenuhnya lokal.

Di sisi lain, saat daya beli tidak kembali naik pihaknya khawatir stok di diler akan menumpuk. Sehingga pihaknya harus menyelaraskan setok di diler karena Kawasaki enggan melakukan program diskon untuk menggenjot penjualan.

“Jadi kami tidak mau jor-joran barang di pasar tapi daya beli menurun sampai terjadi diskon besar-besaran. Nanti second hand value-nya rusak itu yang kami paling anti,” ujarnya.

AISI mencatat, penjualan Kawasaki di semester I/2015 baru mencapai 67.712 unit. Sedangkan pada semester pertama 2013 dan 2014 lalu penjulannya masing-masing 70.200 unit dan 79.741 unit. Pada 2013 dan 2014 total penjualan Kawasaki sepanjang tahun mencapai 153.807 unit dan 165.231 unit.

Langkah penurunan target pun dilakukan pabrikan asal India PT TVS Motor Company Indonesia. Pada tahun fiskal 2015 TVS menargetkan pertumbuhan penjualan hanya 20%.

Target tersebut sedikit lebih kecil dari capaian pertumbuhan pada tahun fiskal 2014 yang mencapai 21%. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun fiskal 2013 pabrikan asal India itu membukukan penjualan mencapai 19.329 unit.

Sedangkan pada tahun fiskal 2014 capaiannya sebanyak 23.388 unit. Menurut Marketing Manager TVS Indonesia Rizal Tandju, pertumbuhan minimal yang dipatok tersebut lebih kecil dari tahun sebelumnya karena tahun ini kondisi pasar sepeda motor Tanah Air tidak terlalu mudah menghadapi pelambatan ekonomi.

“Ekonomi tahun ini tidak mudah, sehingga target kami lebih kecil dari capaian tahun lalu,” ujarnya.

Meski optimis dengan pertumbuhan, langkah TVS pada tahun fiskal 2015 akan sulit. Mengacu pada tahun kalender, AISI mencatat penjualan TVS pada semester I/2015 sebanyak 7.399 unit. Sedangkan pada semester pertama 2013 dan 2014 masing-masing mencapai 10.514 unit dan 10.168 unit.

Di sisi lain Deputy 2W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Endro Nugroho mengamini jika penurunan pasar karena pelambatan ekonomi mendorong APM untuk menurunkan target penjualan tak terkecuali pihaknya.

Namun dia masih enggan mengatakan angka pasti dari jumlah target yang akan diturunkan Suzuki. Awal tahun ini Suzuki menargetkan penjualan mencapai 350.000 unit. Pencapaiannya pada semester I/2015 baru 70.810 unit.

Sedangkan penjualannya pada semester pertama tahun lalu dan 2013 masing-masing 166.369 unit dan 213.413 unit. Untuk total penjualannya pada 2014 dan 2013 mencapai 275.184 unit dan 400.675 unit.

“Saya belum bisa mengatakan angkanya. Tapi begini, yang pasti karena kondisi pasar seperti ini semua APM akan menurunkan targetnya,” ucapnya.

Penguasa pasar sepeda motor di Tanah Air, PT Astra Honda Motor (AHM) pun mengambil langkah yang sama. Target penjualannya tahun ini turun dari sekitar 5,2 juta unit menjadi kisaran 4,6 juta hingga 4,7 juta unit.

Menurut Direktur Pemasaran PT AHM Margono Tanuwijaya, langkah tersebut diambil pihaknya karena pasar sepeda motor tak memperlihatkan tanda-tanda untuk mengalami pertumbuhan.

 “Sudah revisi target antara 4,6 juta unit hingga 4,7 juta unit,” katanya.

Penjualan AHM pada semester pertama tahun ini hanya 2,137 juta unit. Sedangkan pada semester pertama 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 2,625 juta unit dan 2,366 juta unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper